Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yuk Mengenal Lebih Dekat Sekolah Vokasi UGM

KOMPAS.com - Sebelum melangkah ke jenjang pendidikan tinggi, para calon mahasiswa harus paham program pendidikan apa saja yang ada di perguruan tinggi.

Ternyata ada tiga, yakni pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan pendidikan vokasi.

Untuk pertama ialah pendidikan akademik yang merupakan program pendidikan yang mengarahkan mahasiswa menguasai dan mengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni tertentu.

Pendidikan profesi adalah pendidikan untuk mendapatkan pekerjaan tertentu atau pekerjaan yang mensyaratkan keahlian khusus, seperti dokter, apoteker, dan lain sebagainya.

Pendidikan profesi ini merupakan program yang bisa diikuti setelah menyelesaikan pendidikan Strata-1 atau sarjana.

Tetapi, jika kamu ingin menguasai serta mengembangkan suatu keahlian terapan, atau keahlian yang menerapkan ilmu pengetahuan dan atau teknologi tertentu, maka jawabannya adalah dengan mengikuti program pendidikan vokasi.

Pendidikan vokasi ini cocok untuk kamu yang kurang puas dengan kepemilikan ilmu pengetahuan sebelum menerapkan secara langsung ilmu pengetahuan itu sendiri.

Sekolah Vokasi UGM

Bagi calon mahasiswa yang ingin kuliah di Sekolah Vokasi UGM, maka harus kenal SV UGM tersebut.

Melansir laman Universitas Gadjah Mada (UGM), Minggu (6/2/2022), pendidikan vokasi mempunyai kurikulum dengan dimensi praktik lebih banyak dari pada teori, yakni 60 persen praktik dan hanya 40 persen teori.

Pada semester akhir, mahasiswa akan melakukan kerja magang ke industri. Tugas akhir dapat digarap sambil magang tersebut, dengan dosen pembimbing dari SV UGM dan dari industri bersangkutan.

Terakhir ketika lulus, lulusan dari pendidikan vokasi tersebut kemudian akan diberi gelar Sarjana Terapan (S.Tr).

Dulunya, terdapat program Diploma III (D3) di Sekolah Vokasi (SV) UGM, dimana lulusannya bakal memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md).

Namun sejak 2019 lalu, semua program studi di Sekolah Vokasi UGM adalah Diploma IV (D4) atau Sarjana Terapan. Oleh karena tidak membuka program D3 lagi, maka SV UGM tidak lagi menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang akan menjadi teknisi/operator.

Namun, dengan program Sarjana Terapan, lulusan SV UGM akan menjadi para creator, innovator, praktisi, serta perekayasa teknologi terapan yang dimana tidak lagi hanya berorientasi untuk bekerja memenuhi tugas industri, akan tetapi turut merintis pengembangan industri tersebut.

Di SV UGM ada 21 program studi Sarjana Terapan yang tersebar ke dalam departemen kelompok Saintek dan departemen kelompok Soshum.

Departemen kelompok Saintek antara lain:

Sedangkan departemen kelompok Soshum adalah:

  • Departemen Ekonomika dan Bisnis
  • Departemen Bahasa Seni dan Manajemen Budaya

Jalin kerja sama berbagai pihak

Menurut Dekan SV UGM, Dr-Ing. Ir. Agus Maryono, guna mendukung penguasaan dan pengembangan keahlian terapan bagi para mahasiswa, SV UGM terus menambah mitra dengan berbagai macam instansi dan industri, nasional maupun internasional.

Sejauh ini, SV UGM tercatat sudah bermitra dengan 500-an instansi dan industri, dengan 250-an diantaranya telah berbentuk MoU dan PKS.

Tidak hanya kepada industri-industri besar, industri-industri baru dan terbarukan pun turut dijangkau, seperti industri pembangkit listrik tenaga surya, industri pemetaan wilayah berbasis teknologi digital, dan lain sebagainya.

Adapun kesempatan untuk magang, penelitian, dan ikatan dinas terbuka luas untuk mahasiswa SV UGM, sesuai minat masing-masing mahasiswa.

"Jadi, mahasiswa SV UGM tidak perlu khawatir tidak dapat tempat magang. Tidak ada ceritanya mahasiswa vokasi UGM tidak dapat tempat magang, karena selalu dapat tempat magang. Magang ada keluar negeri juga," ujarnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/02/06/183837071/yuk-mengenal-lebih-dekat-sekolah-vokasi-ugm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke