Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dosen PresUniv: Melahirkan Wirausahawan Unggul lewat Entrepreneurial Learning Model

KOMPAS.com - Dosen President University (PresUniv), Rendika Nugraha menggelar kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) melalui seminar internasional "Penciptaan Startup Digital Berbasis Entrepreneurial Learning Model untuk Mendukung Inisiatif Jababeka Smart Township".

Kegiatan yang digelar secara hybrid pada 20-23 Desember 2021 ini merupakan kolaborasi PresUniv dan PT Jababeka & Co., serta Fablab, sebuah institusi pelatihan SDM dan pengembangan usaha berbasis Industry 4.0.

Program yang dilakukan Rendika tersebut merupakan seminar internasional pengabdian masyarakat yang mendapat bantuan pendanaan dari Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS, Ditjen Dikti Ristek Tahun Anggaran 2021.

Dalam pemaparannya, Rendika menegaskan, jika Indonesia ingin menjadi negara maju, Indonesia perlu berupaya lebih keras untuk mendorong lahirnya lebih banyak lagi pengusaha baru.

Upaya itu dapat diwujudkan dengan membangun ekosistem lebih kondusif bagi bertumbuhnya pengusaha baru dan berkembangnya usaha, di antaranya melalui kemudahan mendirikan usaha, akses permodalan, akses pasar, termasuk pengembangan jejaring dan skema mentorship.

Rendika mengungkapkan, kurang kondusifnya ekosistem kewirausahaan membuat jumlah pengusaha di Indonesia, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, baru mencapai 3,47 persen dari seluruh penduduk.

Jumlah ini masih terlalu sedikit jika dibandingkan dengan Singapura yang sudah mencapai 8,5 persen atau Malaysia dan Thailand yang berada di angka 4,5 persen.

Masih kurang kondusifnya ekosistem ini juga tercermin dari peringkat Global Entrepreneurship Index (GEI) 2019 yang menempatkan Indonesia  di peringkat ke-75 dari 137 negara.

Posisi GEI Indonesia ini masih tertinggal dibanding beberapa negara tetangga ASEAN, misal Singapura yang menempati peringkat ke-27, Malaysia ke-43, Brunei Darussalam ke-48, Thailand ke-54, dan Vietnam ke-73.

Peran perguruan tinggi dalam ekosistem wirausaha

"Merujuk konsep GEI, salah satu institusi berperan penting dalam ekosistem kewirausahaan adalah perguruan tinggi. Di Indonesia, masih terlalu sedikit kampus yang mampu mencetak pengusaha-pengusaha baru," tegas Rendika.

Sebagai perbandingan, mengutip data Financial Times 2015, sebanyak 46 persen lulusan program MBA Babson College di Amerika Serikat (AS) berani langsung membuka usaha sendiri setelah lulus kuliah.

Begitu pula sebanyak 34 persen lulusan Stanford University AS juga berani langsung berbisnis setamat kuliah. Sementara, lulusan Harvard Business School yang langsung berbisnis mencapai 28 persen, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sloan School of Management sebesar 26 persen.

Menurut Rendika, pesatnya perkembangan teknologi dan terjadinya pandemi Covid- 19 menyebabkan terjadinya perubahan perilaku masyarakat. Mereka mengurangi terjadinya interaksi bersifat langsung, termasuk sentuhan fisik.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutnya dengan istilah “low-touch and contactless economy”. Dalam perekonomian yang semacam itu, teknologi, terutama teknologi digital, memainkan peran penting.

Momentum itulah yang dimanfaatkan Rendika dan tim PKM, terlebih sebelumnya Jababeka juga berencana mengembangkan Smart Township di koridor timur Jakarta.

Konsep kota pintar yang akan dikembangkan Jababeka adalah kota yang bukan sekadar layak huni, tetapi juga harus mampu memajukan perekonomian dan meningkatkan kualitas hidup warganya.

Untuk mewujukan kota semacam itu, Jababeka membutuhkan banyak aplikasi digital yang terintegrasi dan mampu menyelesaikan berbagai masalah perkotaan, seperti sampah, tata kelola administrasi penduduk, pengembangan usaha dan berbagai layanan utilitas lainnya.

Kurikulum kewirausahaan

Dari sisi akademis, papar Rendika, PresUniv sudah mendesain kurikulum kewirausahaan.

“Pada semester awal, seluruh mahasiswa wajib mengikuti mata kuliah ini. Jika ada mahasiswa yang kemudian tertarik untuk menjadi pengusaha, mereka bisa mengambil mata kuliah lanjutannya pada semester-semester berikutnya,” papar Rendika.

Selain dalam bentuk perkuliahan, mahasiswa yang ingin menjadi entrepreneur juga akan ikut dalam program inkubasi bisnis di SetSail BizAcell.

Ini adalah lembaga inkubasi bisnis yang didirikan oleh PresUniv pada tahun 2016 dan bertujuan mencetak lebih banyak pengusaha dari lingkungan kampus di mana Rendika menjabat Direktur SetSail BizAcell.

Dalam program PKM kali ini, papar Rendika, pihaknya melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi dan masyarakat sekitar.

“Mereka akan kami seleksi. Mahasiswa dan masyarakat yang lolos seleksi akan diberi pelatihan agar siap menjadi wirausahawan yang berbasis teknologi digital,” katanya.

Jadi, seluruh peserta yang lolos seleksi akan dilatih agar mampu mengubah masalah menjadi peluang, mampu menyusun rencana-rencana bisnis dan mengeksekusinya sampai bisnisnya bergulir.

Model Pembelajaran Kewirausahaan

Selama menjalani program ini, seluruh peserta akan dibimbing mentor terdiri dari para praktisi bisnis, termasuk dari Grup Jababeka. Para mentor akan membimbing mahasiswa dan peserta untuk membuat proposal bisnis dan mempresentasikan secara langsung di hadapan investor.

Jika ada investor yang tertarik dengan proposal tersebut, mereka boleh mendanai bisnis yang digagas oleh mahasiswa atau peserta.

Lewat konsep Entrepreneurial Learning Model (ELM) ini, lanjut Rendika, seluruh peserta akan diajak mengembangkan perusahaan rintisan atau startup berbasis digital. Lewat perusahaan ini mereka akan membangun berbagai aplikasi yang terintegrasi dengan Jababeka Smart Township.

“Jadi, aplikasi yang dikembangkan oleh mahasiswa atau masyarakat harus mampu menjawab kebutuhan dari warga yang kelak tinggal di Jababeka Smart Township,” urai Rendika.

Melalui cara seperti, tegas Rendika, sebelum lulus pun mahasiswa sudah memiliki dan mengelola bisnis sendiri.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/12/24/131940571/dosen-presuniv-melahirkan-wirausahawan-unggul-lewat-entrepreneurial-learning

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke