Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pameran Virtual "Face to Face" FSRD IKJ, Memaknai Tatap Muka lewat Seni

KOMPAS.com - Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Insitut Kesenian Jakarta (IKJ) menggelar pameran virtual bertemakan “Face to Face”. Pameran virtual “Face to Face” dibuka pada Rabu, 24 November 2021.

Pembukaan pameran virtual FSRD secara virtual ini diresmikan langsung oleh Dekan FSRD IKJ, Anindyo Widito.

Pembukaan pameran berlangsung unik sesuai dengan konsep pameran "Face to Face" secara virtual yakni mengajak seluruh peserta menggunakan masker selama acara dan simbolisasi membuka masker secara virtual saat pameran diresmikan.

Dekan FSRD IKJ, Anindyo Widito menjelaskan, pameran "Face to Face" akan berlangsung selama satu bulan dari 24 November hingga 24 Desember 2021 secara virtual di kanal website FSRD IKJ https://galeri.senirupaikj.ac.id/.

“Peserta pameran melibatkan 15 (lima belas) pengajar FSRD IKJ dengan menyuguhkan karya-karya dwi matra, tri matra dan digital mengangkat seputar isu pandemi yang dikemas dalam pameran virtual “Face to Face”," ungkap Anindyo.

Lebih jauh Anindyo menjelaskan, pameran "Face to Face" diselenggarakan dengan menghadirkan karya seni rupa yang dapat berbicara dalam konteks aktual: bagaimana pola interaksi bergeser di masa pandemi, pengaruhnya pada proses kreatif dan interaksi sosial, hingga kemungkinan-kemungkinan baru yang bisa dilakukan di masa pandemi.

Anindyo juga menyampaikan, penghayatan para perupa dalam pameran ini hadir dalam berbagai ragam medium seni rupa seperti patung, lukisan, drawing, kriya, ilustrasi hingga seni multimedia.

"Selain dari pada itu, pameran akan dilaksanakan secara daring, yang berarti perlu adanya pertimbangan bagaimana karya akan dilihat oleh para ‘pengunjung’ pameran, sebuah tantangan lain bagi kita praktisi seni dan pembuat pameran seni rupa di masa pandemi," ujarnya.

Memaknai tatap muka lewat seni

"Karya-karya pameran Face to Face” juga telah melalui proses kurasi oleh kurator Asep Topan,” tambah Dekan FSRD IKJ saat pembukaan pameran "Face to Face", Rabu (24/11/2021).

Pengajar FSRD IKJ yang terlibat dalam pameran “Face to Face” di antaranya; Danny Yuwanda Gazewanny, Tri Aru Wiratno, Boedhatmaka Darsono, Guntur Wibowo, Lucky Wijayanti, Oky Arfie Hutabarat, Walid Syarthowi Basmalah, Bambang Tri Rahadian, Saut irianto Manik, Nicholas Wila Adi Pratama, Budi P.M. Tobing,Hilman Syafriadi, Ehwan Kurniawan, Rasuardie, dan Saut Miduk Togatorop.

Kurator pameran "Face to Face", Asep Topan menjelaskan, "Face to Face" atau diartikan sebagai tatap muka, telah mengalami pergeseran makna di saat pandemi Covid-19.

"Proses interaksi face to face yang sebelumnya diartikan secara harfiah, telah beralih menjadi makna konotatif yang dilakukan tanpa pertemuan fisik atau tatap muka. Baik dalam proses belajar mengajar, ataupun interaksi sosial pada umumnya," jelas Asep Topan.

Dengan adanya pembatasan pergerakan manusia untuk mengatasi pandemi Covid-19, umumnya pertemuan tatap muka dilakukan secara daring. Internet telah menjadi alat penting bagi akses masyarakat untuk belajar, bermain, mendapatkan hiburan, dan interaksi sosial.

"Singkatnya, kita semua bisa mendapat banyak keuntungan dari menghabiskan waktu di ruang digital. Di lain sisi, perilaku yang berubah ini tidak selalu menjadi hal positif. Beberapa penelitian menunjukan adanya dampak buruk dari pola interaksi kita melalui layar (screen) seperti kurangnya aktivitas fisik, hingga gangguan kesehatan mental," pungkas Asep Topan. 

https://www.kompas.com/edu/read/2021/11/27/204633071/pameran-virtual-face-to-face-fsrd-ikj-memaknai-tatap-muka-lewat-seni

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke