Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Perjuangan Pria 73 Tahun, Gapai Gelar S3 di Unpad

KOMPAS.com - Bagi Imam Suhardjo HM, usia bukan jadi halangan untuk melanjutkan pendidikan. Di usianya yang ke-73 tahun, dia meraih gelar S3 atau Doktor di Program Doktor Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad).

Imam pun meraih predikat sebagai wisudawan paling senior secara usia pada Wisuda Gelombang I Unpad Tahun Akademik 2021/2022, Kamis (4/11/2021).

"Saya punya obsesi melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Waktu ketika masih muda belum sempat karena berbagai kesibukan, dan baru bisa terlaksana ketika sudah tua," kata dia melansir laman Unpad.

Imam tercatat sebagai mahasiswa Doktor Fikom Unpad sejak 2016 atau saat berusia 68 tahun.

Gelar Magister (S2) Komunikasinya baru diraih Imam pada usia 66 tahun.

Kendati usianya tidak muda, Imam Suhardjo justru menjadikannya sebagai motivasi bagi anak, cucu, maupun juniornya untuk bisa mencapai setinggi-tingginya.

Apalagi ketika usia dan waktu masih sangat cukup untuk melanjutkan studi.

Jarak kuliah dari Bekasi hingga Jatinangor

Lima tahun menjalani kuliah, dia mengaku tidak memiliki kendala berarti.

Dia mampu menyelesaikan studinya dengan baik.

Jarak yang harus ditempuh dari kediamannya di Bekasi untuk berkuliah di Jatinangor menurutnya bukan menjadi hambatan yang sulit.

Salah satu hambatan yang dihadapi Imam Suhardjo adalah ketika sedang menyusun disertasi.

Proses penyusunan disertasi dilakukannya ketika masa pandemi Covid-19 di 2020.

Bahkan, dia sempat terkena Covid-19 saat Desember 2020, beberapa saat setelah penelitian disertasinya selesai dilakukan.

"Sempat kena Covid dan penulisan disertasi terhenti. Namun, alhamdulillah, akhirnya bisa selesai juga," ungkap dia.

Imam pun mengingatkan kepada para juniornya agar jangan putus asa, meski sehebat apa pun kendalanya.

"Jangan putus asa menggapai ilmu. Buktinya saya bisa lulus meski di usia tua," tegas dia.

Banyak aktivitas yang dijalani

Sedari muda, Imam Suhardjo merupakan sosok yang tidak pernah mau diam.

Mulai dari mengajar, menjadi redaktur pelaksana di sebuah penerbitan, aktif di partai politik, hingga menjadi anggota legislatif di DPR.

Saat menjadi mahasiswa Doktor Ilmu Komunikasi Unpad, Imam masih menjabat sebagai Ketua Komisi I Bidang Penyensoran, Dialog, Komunikasi, dan Data Lembaga Sensor Film.

"Ketika 2020 saya pensiun, barulah bisa menyelesaikan S3 saya," ungkap dia.

Ketika selesai meraih gelar Doktor, dia pun masih memiliki keinginan untuk mengabdi sebagai dosen.

Namun, kendala usia menyebabkan keinginannya untuk menjadi dosen sulit terpenuhi.

Padahal, sebelum menjadi anggota legislatif, Imam tercatat sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi di Jakarta.

"Sebagai pengajar, saya terhenti saat saya masuk ke DPR. Sekarang ketika sudah tidak jadi anggota, saya sulit menjadi dosen lagi karena terkendala usia," jelas dia.

Ilmu komunikasi penting dipelajari

Politik menjadi salah satu aktivitas yang disukainya.

Hal ini pula yang mendorong Imam untuk mengambil studi komunikasi pada jenjang S2 dan S3.

Pada program Doktor Ilmu Komunikasi Unpad, Imam mengambil spesifikasi pada komunikasi politik.

Menurut Imam, komunikasi merupakan ilmu yang penting dipelajari, khususnya oleh para politikus.

Banyak kekeliruan yang terjadi oleh pemerintah, salah satunya disebabkan oleh ketidakmpuan pemimpin negara melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, utamanya kepada rakyat.

"Banyak informasi penting tidak tersampaikan dengan benar, sehingga menjadi berita simpang siur, hingga akhirnya menyebabkan terjadinya konflik," tegasnya.

Karena itu, usai meraih gelar S3, dia bersama koleganya akan membuat sekolah politik.

Sekolah ini diperuntukkan untuk menyiapkan kader untuk menjadi calon anggota legislatif periode 2024 mendatang.

"Mungkin ilmu yang saya dapatkan dari Unpad ada manfaatnya di sekolah politik ini," pungkas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/11/04/140310571/kisah-perjuangan-pria-73-tahun-gapai-gelar-s3-di-unpad

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke