KOMPAS.com - Setiap mahasiswa diharapkan bisa melakukan pengabdian pada masyarakat. Tentu semua disesuaikan dengan jurusannya. Atau dilakukan bersama dengan timnya.
Seperti halnya Tim Himagrotek Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melakukan pengabdian pada masyarakat di Desa Kemawi.
Ketika mendapatkan hibah pendanaan dalam program kompetitif "Wira Desa" yang difasilitasi oleh Belmawa Kemendikbud Ristek, tim ini mengembangkan potensi Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Tim bermitra dengan Kelompok Tani Sekar Aji yang telah lama berkecimpung dalam kegiatan budidaya dan pemasaran berbagai macam komoditas pertanian khususnya tanaman rempah.
Melansir laman Unsoed, Senin (11/10/2021), Tim Himagrotek diketuai oleh Hendra dan beranggotakan 9 mahasiswa, yaitu Irwandhi, Hilmy Ihza Rakhman, Farah Fadhilah Husen, Sekar Arum Prabaningtyas, Annisa Islamiati, Myra Faridah Elvina, Rosita Dewi, Haris Raditya Subandrio, dan Adinda Azhaar Khairunnisa.
Adapun proses pendampingan terhadap petani Kemukus ini didampingi oleh Dosen pembimbing lapang Dr. Purwanto, S.P., M.Sc.
Menurut Hendra, tim mencoba memberikan solusi yaitu:
"Potensi sumberdaya yang dikembangkan melalui program Wira Desa ini adalah tanaman kemukus sebagai salah satu komoditas rempah unggulan dari Desa Kemawi," ujarnya.
Manfaat tanaman kemukus
Dijelaskan, tanaman Kemukus yang memiliki nama latin Piper Cubeba ini merupakan salah satu jenis tanaman obat yang sangat banyak kegunaannya, sehingga dibutuhkan oleh industri obat tradisional.
Buah kemukus berkhasiat untuk obat pada penyakit:
Buah kemukus digunakan pula dalam ramuan obat:
Selain itu juga merupakan rempah-rempah sebagai pengharum dan penyedap masakan.
Adanya fakta tersebut harusnya menjadi peluang bagi masyarakat Desa Kemawi untuk meningkatkan penghasilan karena tanaman kemukus memiliki nilai jual dan prospek yang cerah.
Namun sayangnya terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Kelompok Tani Sekar Aji, misalnya seperti:
Untuk itu, kegiatan pendukung dalam program intensifikasi budiaya kemukus selanjutnya adalah penyerahan bibit Indigofera sebanyak 1.500 pohon.
Tanaman indigofera nantinya akan digunakan sebagai tanaman penyangga/ bagi tanaman kemukus.
"Tim himagrotek selaku pelaksana wiradesa juga melakukan pendampingan kepada petani dalam memproduksi bibit dengan teknik penyambungan pada tanaman kemukus," jelas Hendra.
Kepala Desa Kemawi, Sumarno menyampaikan dukungannya agar program potensial ini dapat bermuara pada peningkatan kesejahteraan kelompok tani dan warga desa.
https://www.kompas.com/edu/read/2021/10/11/114900371/mahasiswa-unsoed-dampingi-petani-kembangkan-potensi-tanaman-kemukus