Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kiat Sukses Tembus Jurnal Terindeks Scopus dari Guru Besar Unesa

KOMPAS.com - Bagi para sivitas akademika membuat jurnal ilmiah harus menjadi budaya yang terus dikembangkan.

Namun tak sedikit pula sivitas akademika yang mengalami kebuntuan saat hendak membuat jurnal ilmiah.

Jurnal ilmiah merupakan publikasi ilmiah yang diterbitkan secara berkala serta sebagai media komunikasi ilmiah dengan fokus pada bidang ilmu tertentu.

Publikasi sangatlah penting bagi mahasiswa, dosen maupun lembaga. Karena itu, banyak yang mengejar publikasi ilmiah baik untuk jurnal nasional maupun internasional.

Jika kamu sedang mengerjakan riset dengan tujuan publikasi jurnal terindeks Scopus, ada baiknya mencermati beberapa tips dari para pakar yang dibeberkan dalam Webinar Publikasi Ilmiah: Kiat Sukses Tembus Jurnal Terindeks Scopus yang diselenggarakan Kelurahan LPDP Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Tips membuat publikasi ilmiah

Guru Besar Unesa Prof. Warsono mengatakan ada beberapa langkah yang bisa diterapkan dalam membuat suatu jurnal ilmiah.

1. Menemukan dan menentukan jantung penelitian

Menurut Prof. Warsono, jantung penelitian terkandung dalam rumusan masalah atau Research Question (RQ). Menentukan Research Question (RQ) bisa melalui kajian literatur.

Prof. Warsono menerangkan, apa yang ditemukan dalam literatur kemudian ditarik ke fakta. Apakah ada jarak antara fakta dan teori dalam literatur?

"Dari situ ‘jantung penelitian’ bisa ditemukan. Layak atau tidaknya suatu penelitian juga dapat dilihat dari situ," kata Prof. Warsono seperti dikutip dari laman Unesa, Senin (23/8/2021).

2. Memperhatikan logical sequence atau urutan logis dalam penelitian

Prof. Warsono menyampaikan, perlu diperhatikan mulai dari latar belakang hingga kesimpulan harus runtun dan terarah.

3. Menentukan metode penelitian

Ketika sudah menentukan metode penelitian, dapat memperoleh dan menganalisis data yang bisa dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diuji kebenarannya.

"Metode penelitian tidak sekadar metode, tetapi benar-benar metode yang andal untuk tujuan penelitian kita," terang Prof. Warsono.

4. RQ untuk menentukan desain penelitian

Prof. Warsono menambahkan, RQ dalam penentuan desain penelitian harus jelas antara rumusan masalah dan teknik analisis datanya.

Tips lain datang dari Ketua Departemen Riset Peneliti Indonesia Maju Nadi Suprapto. Dia mengatakan, dengan membuat judul karya ilmiah yang menarik sehingga editor penasaran.

Selain itu, juga bisa menggunakan multiple statistics untuk penelitian kuantitatif. Data boleh minimalis, asalkan teknik analisisnya kekinian.

"Jika pakai kuantitatif, maka data dari angket jangan dianalisis dengan deskriptif, tapi sekarang eranya EFA, CFA, SEM, dan lainnya," ungkap Nadi Suprapto.

Nadi Suprapto membeberkan, tips lain dalam menyusun jurnal ilmiah yakni menyajikan representasi dan memahami betul scope jurnal. "Membangun komunikasi yang bagus untuk meyakinkan editor," tutup dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/08/24/072200571/kiat-sukses-tembus-jurnal-terindeks-scopus-dari-guru-besar-unesa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke