Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Jenis Tanaman Obat Keluarga dan Manfaatnya

KOMPAS.com - Tanaman obat keluarga (toga) kini banyak ditanam di pekarangan rumah. Tanaman tersebut selain untuk keindahan juga dapat bermanfaat untuk kesehatan.

Apotek hidup atau toga adalah kegiatan budi daya tanaman obat di halaman rumah atau pekarangan, sebagai antisipasi pencegahan maupun mengobati secara mandiri menggunakan tanaman obat yang ada.

Tanaman obat merupakan jenis tanaman yang sebagian atau seluruh tanamannya digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan.

Budi daya tanaman obat merupakan suatu cara pengelolaan tanaman sehingga tanaman obat yang dihasilkan bermutu baik. Pernahkah kamu memanfaatkan tanaman untuk tujuan pengobatan?

Bagi siswa sekolah yang sedang belajar tanaman obat keluarga, berikut ini 4 jenis tanaman obat dan manfaatnya. Informasi dilansir dari Laman Kemendikbud Ristek.

1. Temulawak

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di daerah tropis. Temulawak dapat tumbuh di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi sampai ketinggian 1.500 meter
di atas permukaan laut (dpl).

Temulawak dapat berkembang baik di tanah sekitar tegalan pemukiman, terutama pada tanah gembur agar rimpangnya dapat tumbuh besar.

Rimpang temulawak sudah lama digunakan sebagai bahan ramuan obat oleh masyarakat Indonesia. Aroma khas rimpang temulawak berbau tajam dan dagingnya berwarna kekuningan.

Temulawak dapat digunakan untuk mengobati penyakit:

  • maag
  • sembelit
  • sariawan
  • cacar air
  • asma
  • sakit kepala

2. Jeruk Nipis

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tanaman jeruk nipis menyukai tempat dengan sinar matahari langsung.

Jeruk nipis dapat tumbuh di ketinggian tempat 200-1.300 m dpl dengan kelembapan sedang hingga tinggi. Bagian jeruk nipis yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah buahnya.

Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Buah jeruk nipis dapat mengobati penyakit:

3. Sirih

Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan rambat dan tumbuh bersandar pada pohon lain. Tanaman sirih menyukai tempat dengan cahaya matahari penuh.

Sirih dapat ditemui mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan ketinggian 1.000 m dpl. Daun sirih umumnya digunakan untuk mengobati penyakit:

  • bau mulut
  • sakit gigi
  • keputihan
  • eksim
  • alergi

Daun sirih juga sering digunakan untuk kelengkapan ‘nginang’ (Jawa).

4. Patah Tulang

Tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) berasal dari Afrika. Tanaman ini menyukai tempat yang terkena sinar matahari langsung.

Patah tulang dapat tumbuh di dataran sampai daerah di ketinggian 600 m dpl. Tanaman ini memiliki ranting bulat silindris, daunnya jarang, kecil, dan terletak pada ujung ranting yang masih muda.

Patah tulang biasanya digunakan sebagai tanaman pagar, tanaman hias, atau tumbuh liar. Hampir seluruh bagian tanaman patah tulang dapat digunakan sebagai obat.

Akar dan rantingnya dapat mengobati penyakit:

  • lambung
  • rematik
  • nyeri syaraf

Bagian batang kayu dapat digunakan sebagai obat penyakit:

  • kulit
  • sakit gigi
  • radang telinga

Getahnya dapat mengobati:

  • sakit gigi

Tetapi jika terkena mata, dapat menyebabkan kebutaan. Cabang dan rantingnya jika dibakar dapat mengusir nyamuk.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/07/16/111634471/4-jenis-tanaman-obat-keluarga-dan-manfaatnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke