Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siswa, Yuk Coba Budidaya Tanaman Hidroponik di Rumah

KOMPAS.com - Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat masih berlaku hingga 20 Juli mendatang.

Selama masa PPKM Darurat, siswa bisa mengisi kegiatan positif lainnya.

Selain belajar karena akan memasuki tahun ajaran baru, kamu juga bisa mencoba hal baru yang belum pernah dicoba sebelumnya.

Jika biasanya kamu hanya melihat orangtuamu bercocok tanam, selama di rumah kamu juga bisa mencoba budidaya tanaman dengan metode hidroponik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata hidroponik sendiri mengandung makna yaitu cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah.

Hidroponik, biasanya dikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara.

Dilansir dari laman Direktorat SMP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), ada cukup banyak jenis tanaman yang bisa ditanam menggunakan metode hidroponik ini.

Keunggulan hidroponik

Seperti bayam, kangkung, selada, kailan, pakcoi, seledri, daun bawang, caisim, cabai, tomat, paprika, stroberi, melon, semangka, dan lain-lain.

Selain itu, budidaya tanaman dengan metode hidroponik juga mempunyai berbagai keunggulan, antara lain:

Unsur yang penting dalam hidroponik

Jika kamu ingin mencoba budidaya tanaman hidroponik di rumah, ada 4 unsur penting yang harus diperhatikan agar tanaman hidroponik tumbuh dengan baik. Unsur-unsur yang penting diperhatikan yaitu:

1. Larutan nutrisi

Larutan nutrisi merupakan hal penting dalam metode hidroponik.

Hidroponik mengandalkan nutrisi dari larutan nutrisi yang dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air dengan unsur pH berkisar 5,5 – 7,5.

Larutan nutrisi merupakan campuran dari AB Mix atau NPK + KCI + Gandasil D.

Sekurang-kurangnya seminggu sekali larutan nutrisi harus ditambah jumlahnya mengingat tanaman yang semakin bertumbuh besar.

2. Air

Air yang digunakan dalam metode hidroponik tidak bisa sembarangan. Melainkan air berkualitas baik dengan kandungan logam berat yang relatif sedikit.

Tingkat salinitas maksimal 2000 ppm dan nilai EC 6,0 mmhos/cm.

Karena menggunakan air dengan kandungan logam berat yang rendah, maka tanaman yang dikembangkan dengan metode hidroponik relatif lebih sehat.

3. Oksigen

Pada metode hidroponik, dilakukan pemberian oksigen ke dalam larutan melalui gelembung udara seperti pompa air gelembung yang dipakai pada akuarium.

Selain itu, penggantian larutan nutrisi secara rutin, mencabut akar tanaman yang terlalu panjang, serta membuat lubang ventilasi pada tempat penanaman juga dapat membantu tanaman mendapatkan oksigen.

4. Media tanam

Terdapat beberapa pilihan media tanam pada metode hidroponik, seperti batu bata, pasir, kerikil, arang sekam, spons, dan batung apung.

Itulah informasi mengenai bercocok tanam dengan metode hidroponik. Kamu bisa mencobanya dan bisa memenuhi kebutuhan sayuran untuk anggota keluarga di rumah. Selamat mencoba.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/07/09/144700371/siswa-yuk-coba-budidaya-tanaman-hidroponik-di-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke