Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kepala BKKBN: Upaya Cegah Stunting, Salah Satunya Berawal Kaum Muda

KOMPAS.com - Salah satu kunci dari pendidikan maju ialah generasi sehat dan unggul. Upaya yang dapat dilakukan ialah menciptakan anak yang berkualitas.

Tentu, anak berkualitas bermula dari pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), bahkan jika di telusur lebih jauh bermula dari terbentuknya kaum muda berkualitas sebagai calon orang tua hebat yang melahirkan generasi anak sehat.

Hal inilah yang menjadi perhatian pemerintah dalam pencegahan stunting. Sebab, permasalahan gizi di Indonesia saat ini yang paling menonjol adalah stunting.

Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi.

Melansir laman Ruang Guru PAUD Kemendikbud, Selasa (27/4/2021), Kepala BKKBN Dr.(H.C.), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengajak beberapa oraganisasi untuk bersinergi.

Adapun organisasi itu ialah Tim Penggerak PKK yang juga berperan menjadi Bunda PAUD, aktivis Dharma Wanita, Dharma Pertiwi serta organisasi kemasyarakatan perempuan seperti Fatayat NU Dan Aisyiyah Muhammadiyah.

Tentu agar bersinergi dengàn Pemerintah untuk lebih meningkatkan perannya dalam program pencegahan stunting yang menjadi prioritas Pemerintah.

Menurut dr. Hasto, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu:

1. perbaikan terhadap pola makan

2. pola asuh

3. perbaikan sanitasi dan akses air bersih

Pola asuh yang diberikan orangtua kepada anak-anak sangat berkaitan erat dengan kualitas anak-anak dalam tumbuh kembangnya.

Ada 3 kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi dalam mendidik karakter anak.

1. Asih

Asih merupakan kasih sayang dari orang tua. Ini merupakan faktor penting dalam tumbuh kembang anak dan pengembangan karakternya.
Karena hal ini akan menimbulkan rasa percaya diri dan mengurangi gangguan mental emosional anak.

2. Asuh

Asuh atau pengasuhan, antara lain meliputi:

  • pemberian nutrisi yang cukup
  • tempat bermain yang memadai
  • perawatan saat sakit
  • lingkungan yang sehat dan baik

3. Asah

Sementara itu, untuk menjadikan anak kreatif aspek asahlah yang berperan.

"Asah meliputi pendidikan non formal dan formal yaitu di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) termasuk stimulasi, olah raga dan lain-lain," terang dr. Hasto.

Selain gizi yang seimbang, imunisasi lengkap juga sangat penting untuk mencegah stunting. Terlebih peringatan Hari Kartini menjadi momentum sangat tepat.

Tentu untuk melanjutkan perjuangan dibidang kesehatan perempuan yang pada gilirannya juga menyehatkan anak-anak dan bebas dari stunting demi menuju Indonesia unggul dan maju.

Angka kematian ibu dan bayi itu menjadi tolak ukur derajat kesehatan sebuah bangsa, maka sudah selayaknya semua harus meneruskan perjuangan R.A Kartini.

"Kemudian kita bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui pendidikan, pengajaran terkait dengan kesehatan reproduksi, masalah seksualitas kepada remaja, perempuan, dan keluarga," jelas dokter Hasto.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/04/28/085718371/kepala-bkkbn-upaya-cegah-stunting-salah-satunya-berawal-kaum-muda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke