Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

15.000 Relawan Mahasiswa Siap Bergerak, Kemendikbud Siapkan Rp 405 Miliar Atasi Covid-19

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyampaikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah melakukan proses realokasi atau penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2020 untuk penanganan coronavirus disease (Covid-19).

"Jumlah realokasi anggaran untuk mendukung pencegahan Covid-19 sebesar Rp 405 miliar," papar Nadiem dalam rapat kerja online dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), di Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Adapun realokasi anggaran dilakukan untuk program penguatan kapasitas 13 Rumah Sakit Pendidikan (RSP) dan 13 Fakultas Kedokteran (FK) untuk menjadi Test Center Covid-19.

"Kita ingin memperkuat rumah sakit-rumah sakit pendidikan menjadi test center yang bisa melakukan tes hingga 7.600 sampel per hari dan semua Rumah Sakit Pendidikan mampu menangani pasien Covid-19 sesuai kapasitas yang ada," terang Nadiem.

Realokasi anggaran juga dilakukan untuk menggerakkan relawan mahasiswa untuk kemanusiaan dengan target 15.000 relawan yang secara sukarela mendukung upaya mitigasi pandemi Covid-19.

"Terutama kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) serta tugas-tugas lainnya sesuai kebutuhan, kompetensi, dan kewenangan relawan yang dikoordinasikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19," jelas Mendikbud.

Hingga ditutupnya pendaftaran tahap pertama pada 24 Maret 2020, tercatat sudah 15.000 mahasiswa secara sukarela telah siap menjadi relawan untuk terlibat dalam program penanganan Covid-19.

“Mari kita tunjukkan bahwa anak-anak muda Indonesia secara sukarela berani dan bisa menyelamatkan nyawa-nyawa masyarakat Indonesia. Mari bersama kita taklukkan pandemi Covid-19. Mari kita tunjukkan bahwa institusi-institusi pendidikan bisa bergerak menjadi ujung tombak melawan pandemi ini," tegas Nadiem.

Mendikbud menjelaskan, ajakan sukarela untuk mahasiswa bidang kesehatan dan bidang terkait lainnya merupakan sesuatu yang sangat penting dilakukan saat ini untuk membantu pemerintah menangani wabah Covid-19.

Relawan mahasiswa ini diterjunkan untuk melakukan program-program preventif dan promotif melalui komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat terkait Covid-19.

Relawan mahasiswa juga dapat membantu pemerintah daerah melakukan pelacakan (tracing and tracking), membantu pelayanan call center di pusat maupun daerah, serta pusat-pusat layanan Covid-19.

Empat langkah penanganan Covid-19

Rencana realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 dibagi menjadi empat kegiatan utama, yakni:

1. Edukasi Covid-19 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 60 miliar.

2. Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Rumah Sakit Pendidikan dengan alokasi anggaran Rp 250 miliar

3. Pelaksanaan 150.000 Rapid Test di lima Rumah Sakit Pendidikan dengan alokasi anggaran Rp90 miliar.

4. Pengadaan bahan habis pakai untuk KIE, Triase (triage), Pelacakan (tracking), dan Pengujian (testing) dengan alokasi anggaran Rp5 miliar di Rumah Sakit Pendidikan dan Fakultas Kedokteran yang ditunjuk.

Adapun 13 Fakultas Kedokteran yang segera aktif mendukung penanganan Covid-19 yaitu:
1. Universitas Bengkulu.
2. Universitas Jember,
3. Universitas Jenderal Soedirman.
4. Universitas Lambung Mangkurat.
5. Universitas Lampung.
6. Universitas Mulawarman.
7. Universitas Palangkaraya.
8. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta,
9. Universitas Pendidikan Ganesha.
10. Universitas Riau.
11. Universitas Sriwijaya.
12. Universitas Syiah Kuala.
13. Universitas Tadulako.

Sedangkan daftar Rumah Sakit Pendidikan yang segera melakukan penanganan Covid-19 di antaranya tujuh RSP Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), yakni:

1. Universitas Airlangga.
2. Universitas Diponegoro,.
3. Universitas Gadjah Mada.
4. Universitas Hasanuddin.
5. Universitas Indonesia.
6. Universitas Padjajaran.
7. Universitas Sumatra Utara.

Serta enam PTN Non-Badan Hukum, yaitu:
1. Universitas Andalas.
2. Universitas Brawijaya.
3. Universitas Mataram.
4. Universitas Sebelas Maret.
5. Universitas Tanjungpura.
6. Universitas Udayana.

"Secepat mungkin kalau bisa, Perguruan Tinggi yang memiliki Rumah Sakit Pendidikan dan fasilitas-fasilitas (lembaga pendidikan dan pelatihan) kita ubah untuk bisa mendukung penanganan Covid-19. Kita juga menyiapkan Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMP) serta Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) untuk segera bisa menjadi ruang-ruang penampungan dan isolasi. Bisa menambah sekitar 11.000 pasien lagi," kata Nadiem.

Nadiem menjelaskan, sumber realokasi anggaran berasal dari efisiensi dan refocussing kegiatan dari setiap unit utama maupun program di lingkungan Kemendikbud.

"Ini adalah anggaran yang disisir dari efisiensi berbagai unit utama dan program. Anggaran seperti perjalanan dinas ataupun rakor-rakor dengan banyak orang yang tidak mungkin dilakukan di saat-saat seperti ini," terang Nadiem.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/03/28/110344471/15000-relawan-mahasiswa-siap-bergerak-kemendikbud-siapkan-rp-405-miliar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke