Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Vaksin Tetes Polio Tidak Membahayakan

Kompas.com - 15/01/2024, 18:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Muncul narasi yang menyebut vaksin tetes polio atau oral polio vaccine (OPV) mengakibatkan 490.000 kasus kelumpuhan di India.

Salah satu pengguna Facebook menyebarkan narasi itu dan mengeklaim bahwa vaksin polio berbahaya.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.

Narasi yang beredar

Informasi soal OPV membahayakan karena mengakibatkan kelumpuhan, ditemukan di akun Facebook ini, Jumat (12/1/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.

Berikut narasinya:

Penelitian di India mengungkapkan bahwa vaksin tetes Polio (OPV) telah mengakibatkan lebih dari 490.000 kasus kelumpuhan.

Kemenkes terus membahayakan anak2 Indonesia dengan pemberian massal vaksin ini yang sudah dilarang di banyak negara.

Dalam konten tersebut, pengunggah menyertakan tautan dan tangkapan layar dari situs Scidev.net.

Tangkapan layar konten sebagian benar di sebuah akun Facebook, Jumat (12/1/2024), soal kasus kelumpuhan di India yang dikaitkan dengan OPV.akun Facebook Tangkapan layar konten sebagian benar di sebuah akun Facebook, Jumat (12/1/2024), soal kasus kelumpuhan di India yang dikaitkan dengan OPV.

Penelusuran Kompas.com

Scidev.net memang melaporkan soal kasus kelumpuhan yang dikaitkan dengan pemberian OPV tiga kali setahun.

Situs tersebut melaporkan soal 490.000 kasus kelumpuhan selama 2000-2017 di India. Namun, OPV tetap dinilai ampuh mengatasi penyakit polio.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan untuk mengurangi OPV dan mengganti dengan vaksin suntik atau inactivated polio vaccine (IPV).

Sementara, National Institute of Science, Technology, and Development Studies New Delhi mengatakan, perlu validasi data serologis untuk mengaitkan efek OPV pada sistem kekebalan individu dan kelompok, serta potensi perubahan pada mikrobioma.

Dikutip dari situs WHO, 10 Oktober 2018, ditemukan virus vaksin polio tipe 2 pada beberapa sampel limbah dan tinja.

Lantas, ditemukan beberapa vial bOPV, yang dipasok oleh salah satu produsen di India, mengandung jejak virus vaksin polio tipe 2.

Pemerintah India tetap menarik vaksin yang dipasok oleh produsen ini dari semua negara bagian, meski risiko vaksin mengembangkan virus polio sangat kecil.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

Hoaks atau Fakta
Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com