Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Vaksin Tetes Polio Tidak Membahayakan

Kompas.com - 15/01/2024, 18:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

Dilansir Mint, India mengganti OPV trivalen (tOPV) dengan OPV bivalen (bOPV) untuk semua imunisasi rutin.

Hal serupa dilakukan 155 negara, alasannya untuk menjaga efektivitas vaksin dan kekebalan terhadap virus polio.

Sebelumnya, tOPV dibuat untuk menghentikan tiga strain polio. Sementara bOPV melindungi dari strain polio tipe 1 dan 3.

Adapun polio dari strain tipe 2 liar dipastikan telah diberantas pada 2015 di India.

Kendati demikian, keputusan itu tidak bebas risiko.

Pemberian tOPV membuat virus hidup yang dilemahkan dalam vaksin bermutasi dan menyebabkan virus polio yang berasal dari vaksin (cVDPV), terutama di populasi yang imunisasinya rendah.

Lebih dari 90 persen kasus cVDPV di India dalam 10 tahun terakhir disebabkan oleh jenis vaksin tipe 2.

Untuk mencegah berjangkitnya cVDPV tipe 2 setelah peralihan, tersedia monovalent OPV (mOPV) tipe 2 jika suatu saat terjadi wabah.

Polio merupakan virus kuno yang pemberantasannya terus dilakukan hingga kini. Vaksin terbukti efektif mengurangi wabah polio.

Sebagai virus, polio masih ada dan berkembang, sehingga cakupan vaksinasi tetap harus diperluas.

Belakangan ditemukan kasus lumpuh layu di Jawa Tengah pada Desember 2023 dan Jawa Timur pada Januari 2024.

Sebagai langkah untuk mengatasi kasus luar biasa (KLB) polio di Indonesia yang baru-baru ini terjadi, Kementerian Kesehatan mengadakan Sub Pekan Imunisasi Polio (Sub PIN Polio).

Kemenkes menggunakan vaksin generasi terbaru, yakni Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 atau nOPV2, yang diberikan sebanyak dua tetes dengan interval minimal satu bulan.

Vaksin nOPV2 berbeda dengan vaksin yang diberikan di India pada 2000-2017.

Kesimpulan

Ada yang perlu diluruskan soal klaim OPV membahayakan karena mengakibatkan kelumpuhan.

Kasus kelumpuhan yang dikaitkan dengan pemberian OPV memang muncul di India.

Kendati demikian, vaksin polio baik suntik maupun oral terbukti ampuh mengatasi wabah akibat virus polio.

OPV yang diberikan di India pada 2000-2017 berbeda dengan vaksin untuk program Sub PIN Polio di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com