KOMPAS.com - Pemilik perusahaan media sosial X atau Twitter, Elon Musk dirumorkan melarang semua iklan Disney di platformnya.
Rumor itu disebarkan oleh warganet, seperti yang ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang diunggah oleh salah satu akun pada Jumat (24/11/2023), dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Wokeness Tidak Dibolehkan: Elon Musk Melarang Semua Iklan Disney Dari X
Cerita selengkapnya di komentar
Pengunggah menyertakan tautan artikel yang memiliki judul sama dengan narasi yang ditulisnya.
Sebagai informasi, wokeness merupakan istilah yang dipopulerkan warga Afrika-Amerika untuk mewaspadai rasisme dan diskriminasi terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat (AS).
Istilah ini juga kerap ditempelkan kepada kelompok yang menolak diskriminasi terhadap kalangan LGBTQ.
Lantas, benarkah Elon Musk melarang iklan Disney di X?
Tim Cek Fakta mengeklik salah satu artikel yang ditautkan melalui kolom komentar. Artikel tersebut dilabeli sebagai satire.
Dilansir Snopes, klaim yang sama juga ditemukan di situs SpaceXMania.com yang melabeli artikel serupa sebagai satire.
Artikel itu tidak dapat dikaitkan dengan peristiwa nyata, akurat, bahkan kebenaran.
Bukan pertama kalinya SpaceXMania.com membuat artikel satire. Situs tersebut pernah membuat artikel satire lainnya yang menyasar Bill Gates.
Bukan Elon Musk yang melarang iklan dari perusahaan tertentu, melainkan para pengiklan yang justru meninggalkan platform media sosial X.
Dikutip dari Associated Press, 19 November 2023, para pengiklan menentang iklan mereka disandingkan dengan konten pro-Nazi dan ujaran kebencian di X.
Pasalnya, Elon Musk dinilai sering mengunggah pernyataan kontroversial yang mendukung teori konspirasi antisemit.
Perusahaan yang telah berhenti beriklan di X, yakni IBM, NBCUniversal, dan perusahaan induknya Comcast.
Disney, Lionsgate, dan Paramount Global juga menangguhkan atau menghentikan sementara pemasangan iklan di X.
Kelompok advokasi liberal Media Matters melaporkan, ada iklan dari Apple dan Oracle yang ditempatkan di samping materi antisemit di X.
Sementara itu, iklan dari Amazon, NBA Mexico, NBCUniversal dan lainnya ditempatkan di samping tagar nasionalis kulit putih.
CEO X Linda Yaccarino memberi tanggapan atas pembatalan kerja sama sejumlah pengiklan.
Ia memastikan bahwa X mendukung penghentian diskriminasi.
"Dalam hal platform ini, X juga sangat jelas tentang upaya kami untuk memerangi antisemitisme dan diskriminasi. Tidak ada tempat untuk hal tersebut di mana pun di dunia ini, hal ini buruk dan salah. Berhenti total,” kata Yaccarino, dikutip dari AP News.
Konten satire yang beredar di media sosial kemungkinan besar muncul sebagai respons atas hubungan Elon Musk, manajemen perusahaan X, dan para pengiklan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.