Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Jokowi Minta Maaf karena Mengubah Konstitusi

Kompas.com - 17/11/2023, 16:35 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar video yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo meminta maaf karena telah mengubah konstitusi terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023.

Melalui putusan itu, MK menetapkan warga negara yang belum berusia 40 tahun bisa menjadi capres maupun cawapres asalkan pernah atau sedang menduduki jabatan dari hasil pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah.

Putusan MK Nomor 90/2023 menjadi dasar pendaftaran putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal Jokowi meminta maaf karena telah mengubah konstitusi adalah tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Video soal permintaan maaf Jokowi karena telah mengubah konstitusi ditemukan di akun YouTube ini pada Kamis (16/11/2023) dan Facebook ini pada Jumat (17/11/2023).

Berikut judul yang tertera pada video berdurasi 8 menit 1 detik tersebut:

PERMINTAAN MAAF JKW LANGSUNG KE PUBLIK TLAH NEKAT UBAH KONSTITUSI __ TERKINI.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Jumat (17/11/2023), soal permintaan maaf Jokowi karena telah mengubah konstitusi.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Jumat (17/11/2023), soal permintaan maaf Jokowi karena telah mengubah konstitusi.

Penelusuran Kompas.com

Bagian awal video menampilkan pembaca berita yang mewartakan soal permintaan maaf Jokowi atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.

Klip itu merupakan cuplikan dari rekaman siaran TV One berjudul "Jokowi Meminta Maaf soal Adanya Pelanggaran HAM di Masa Lalu".

Rekaman siaran berita itu tidak terkait putusan MK Nomor 90/2023, melainkan penyampaian hasil rekomendasi Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Dikutip dari Kompas.id, Presiden Jokowi sebagai kepala negara mengakui terjadinya pelanggaran HAM berat di 12 peristiwa masa lalu setelah menerima rekomendasi Tim PPHAM.

Tim yang dipimpin Makarim Wibisono ini dibentuk Presiden dan mulai bekerja sejak September 2022.

Dalam jumpa pers, Jokowi menyampaikan penyesalan atas terjadinya pelanggaran HAM berat masa lalu, bersimpati, dan berempati kepada korban serta keluarga korban.

Karena itu, pemerintah berusaha memulihkan hak para korban secara adil dan bijak, tanpa menegasikan penyelesaian yudisial. 

Video pernyataan pers Presiden tentang pelanggaran HAM berat pada 11 Januari 2023 dapat dilihat di sini.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Prabowo-Gibran Batal Dilantik oleh MPR

[HOAKS] Prabowo-Gibran Batal Dilantik oleh MPR

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

Hoaks atau Fakta
Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com