Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Fakta Sepekan: Hoaks PKI Meracuni Petugas KPPS dan 5G dalam Vaksin

Kompas.com - 09/10/2023, 12:44 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sentimen terhadap paham komunisme turut menggiring sebaran informasi keliru di dunia politik.

Ada klaim yang menyebut Partai Komunis Indonesia (PKI) telah meracuni petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Ada pula klaim yang menyebut anak politisi PKI DN Aidit akan melakukan balas dendam.

Sementara itu, kelompok penyebar teori konspirasi masih saja percaya bahwa vaksin Covid-19 mengandung perangkat 5G.

Tersiar klaim bahwa radiasi 5G akan diaktifkan pada orang-orang yang sudah divaksin pada 4 Oktober 2023.

Dari macam-macam informasi hoaks tersebut, Tim Cek Fakta Kompas.com telah menemukan fakta-faktanya.

Berikut rangkuman penelusuran fakta yang dilakukan pekan ini.

Hoaks PKI meracuni petugas KPPS

Sebuah video di media sosial menyebut bahwa PKI meracuni petugas KPPS pada Pemilu 2019.

Padahal videonya mengambil siaran berita dari Kompas TV dan iNews.

Kedua siaran membahas soal penyebab kematian para petugas KPPS, yakni adanya riwayat penyakit kardiovaskular, seperti jantung dan stroke.

Namun tidak ada bukti atau pemberitaan yang menunjukkan keterlibatan PKI dalam insiden tersebut.

Fakta selengkapnya dapat dilihat di sini.

Anak DN Aidit tidak balas dendam

Video lain yang beredar di Facebook mengeklaim bahwa anak kandung DN Aidit akan melakukan balas dendam terhadap pihak yang pernah menyakiti PKI.

Seorang pria yang disebut sebagai sosok anak kandung DN Aidit, mengatakan musuh besarnya yakni keluarga Cendana, oligarki Orde Baru, serta pengusaha hitam.

Setelah ditelusuri Kompas.com, sosok pria dalam video merupakan Ketua Umum Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98, Benny Rhamdani.

Ia bukanlah anak kandung DN Aidit. Anak politikus PKI tersebut yakni Ilham Aidit, Ibarruri Putri Alam, Ilya Aidit, Irfan Aidit, dan Iwan Aidit. Kelimanya bukanlah kader PDI-P.

Tidak ada reshuffle pada 3 Oktober

Tersiar kabar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merombak jajaran menteri dalam Kabinet Indonesia Maju pada 3 Oktober 2023.

Alasan reshuffle yakni Menteri Pertahanan (Menhan) disebut telah resmi menjadi tersangka korupsi.

Faktanya, tidak ada pengumuman dan perubahan jabatan menteri sampai 3 Oktober 2023 malam.

Isu reshuffle muncul setelah penggeledahan rumah dinas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selain itu, nama Ario Bimo Nandito Ariotedjo terseret dalam sidang kasus dugaan korupsi proyek penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G.

Topik itu juga yang dibahas oleh narator dalam video. Berdasarkan penelusuran Kompas.com, narator justru tidak membahas atau menyebut Menhan Prabowo Subianto sama sekali.

Video parasit salah konteks

Sebuah makhluk seperti cacing mengeluarkan jaring putih menyerupai parasit beredar di media sosial.

Video parasit yang menempel pada tangan manusia itu diklaim sebagai parasit yang terdapat dalam cairan vaksin dan obat Covid-19.

Dari hasil penelusuran Kompas.com, makhluk dalam video adalah cacing pita Gorgonorhynchus repens.

Cacing dari famili Nemertea itu hidup di perairan dangkal dan mengeluarkan belalai bercabang untuk menjaring mangsanya.

Keberadaan Gorgonorhynchus repens tidak ada kaitannya dengan vaksin atau obat Covid-19.

Hoaks pengaktifan 5G pada vaksin Covid-19

Masih seputar vaksin Covid-19, tersiar kabar bahwa pengaktifan radiasi 5G pada orang-orang yang sudah divaksin pada 4 Oktober 2023.

Pengaktifan itu dikaitkan dengan uji coba sistem peringatan darurat (EAS) dan peringatan darurat nirkabel (WEA) dilakukan pada 4 Oktober 2023 pukul 10.20 di Amerika Serikat (AS).

Padahal radiasi dari uji coba itu tidak ada bedanya dengan pesan atau siaran yang sehari-hari diterima masyarakat.

Orang yang menyebar narasi soal perangkat 5G dalam vaksin Covid-19 memiliki rekam jejak menyebar klaim palsu.

Fakta-faktanya dapat dibaca di sini.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com