Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Pelaku Pemugaran Borobudur Mengenai Keaslian Batu Chatra...

Kompas.com - 14/08/2023, 14:02 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas beberapa waktu lalu mengusulkan agar chatra di Candi Borobudur dipasang. Chatra merupakan semacam penutup yang berada di stupa induk Candi Borobudur.

Menurut Yaqut, pemasangan chatra akan menambah daya tarik Candi Borobudur sebagai
destinasi wisata, serta memperkuat nilai spiritual.

Namun, wacana pemasangan chatra sendiri tidak serta merta disetujui. Para arkeolog meragukan keaslian batu chatra yang saat ini tersimpan di Museum Karmawibhangga. Sehingga, diperlukan sebuah kajian mendalam jika ingin memasang chatra Candi Borobudur.

Dilansir Tribun Jogja, Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Marsis Sutopo menuturkan, dibutuhkan kajian mendalam untuk mengetahui keaslian batu chatra Candi Borobudur. 

Sebab, batu chatra tersebut terindikasi berasal dari tiga masa yang berbeda. Dugaannya, batu asli pada masa abad ke-8, batu pengganti pada masa pemugaran Van Erp (1907), serta batu ketika pemugaran 1973.

Baca juga: Misteri Keberadaan Kepala Arca Buddha Candi Borobudur

Menurut Marsis, pada masa pemugaran Van Erp tahun 1907-1911 pernah dipasang rekonstruksi chatra dengan sebagian batu baru. Namun, rencana itu batal dilakukan dan akhirnya dicopot dari stupa induk.

Marsis menuturkan, permintaan untuk memasang chatra di stupa Candi Borobudur sudah pernah muncul pada 2009 dan 2018.

Namun, saat dilakukan kajian diputuskan bahwa chatra Candi Borobudur tidak layak dipasang.

Kesaksian pemugaran 1973

Werdi, salah satu pelaku yang menjadi pekerja pemugaran tahap dua Candi Borobudur 1973-1983, juga meragukan keaslian batuan chatra yang saat ini berada di Museum Karmawibhangga.

Menurut Werdi, saat ikut memugar Candi Borobudur pada 1973, batu chatra yang tidak jadi dipasang oleh Van Erp menumpuk di sebelah barat candi.

"Pada waktu pemugaran 1973, batu chatra tersebut dikumpulkan di sebelah barat candi. Waktu itu batu sudah berserakan," ujar pria berusia 69 tahun itu saat ditemui di rumahnya, Dusun Sangen, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang Senin (7/8/2023) malam.

Baca juga: Cerita Werdi Mencocokkan dan Susun Batu Saat Pemugaran Candi Borobudur pada 1973...

Werdi salah satu juru pugar Candi Borobudur tahun 1973 menjelaskan mengenai penyetelan tau penyusunan batu di Candi Borobudur. Luqman Sulistiyawan/Kompas.com Werdi salah satu juru pugar Candi Borobudur tahun 1973 menjelaskan mengenai penyetelan tau penyusunan batu di Candi Borobudur.

Menurut dia, saat pemugaran Candi Borobudur pada 1973 tidak ada rencana untuk memasang chatra.

Bahkan Werdi mendengar, Profesor R Soekmono yang merupakan pemimpin proyek pemugaran 1973 mengatakan batu chatra yang menumpuk di sekitar candi tidak asli.

"Pak Soekmono mengatakan bahwa itu bukan aslinya. Pada waktu itu saya mendengar Pak Soekmono mengatakan, ini (batu chatra) kalau mau dibawa pulang untuk pondasi rumah juga boleh," ujar Werdi

Batu chatra tersebut lantas disimpan di Museum Karmawibhangga hingga kini.

Diceritakan Werdi, pada 2018 ia pernah diminta untuk menyetel atau menyusun batu chatra yang sudah terpisah oleh Balai Konservasi Borobudur (BKB). 

Baca juga: Ritual Thudong, Perjalanan Spiritual Para Biksu Menuju Candi Borobudur

Namun ketika disusun, batu itu tidak bisa menyatu. Padahal batu Candi Borobudur yang asli pasti akan menyatu ketika disusun menggunakan teknik penguncian.

"Pada tahun 2018 saya diajak untuk melakukan kajian. Kemudian saya mencari batu yang motifnya chatra dan ketemu 105 blok. Cuma, waktu saya setel tidak bisa terpasang. Padahal kalau batu Candi Borobudur yang asli atas bawahnya harusnya langsung trep, terpasang tanpa semen," ujarnya.

Setelah dilakukan kajian oleh sejumlah arkeolog dan ahli, pada 2018 diputuskan bahwa batu chatra di Candi Borobudur tidak layak dipasang.

Werdi menduga, beberapa batu chatra yang saat ini ada di Museum Kharmawibangga tidak sepenuhnya asli dan merupakan tambahan saat pemugaran pada masa Van Erp. 

"Perkiraan saya, dulu waktu zaman Van Erp chatra dipasang menggunakan semen. Makanya kalau dibersihkan semennya enggak jadi kalau disetel. Kalau batu candi yang asli, dipasang pasti langsung trep," ujarnya.

Baca juga: Tren Keausan Batu di Candi Borobudur Terus Meningkat Setiap Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

Hoaks atau Fakta
Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

Hoaks atau Fakta
Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Hoaks atau Fakta
Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Hoaks atau Fakta
Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com