Pada 1966, anggota band yakni John Lennon, George Harrison, dan Ringo Starr meyakinkan Paul McCartney bahwa mereka harus berhenti tampil live setelah tur mereka bertahun-tahun.
Keretakan The Beatles mulai memuncak ketika manajer mereka, Brian Epstein meninggal dunia pada Agustus 1967. Dia tewas akibat overdosis obat-obatan di rumah bandarnya di London.
Dilansir Rolling Stone, 3 September 2009, Epstein dianggap sebagai sosok yang membuat band tetap membumi dan terlindungi.
Sementara, itu para anggota band memulai jalannya sendiri-sendiri.
Baca juga: Kematian Paul McCartney, Bagaimana Hoaks Terbesar di Rock and Roll Ini Bermula
McCartney mengusulkan perusahaan ayah mertuanya untuk mengambil alih manajemen mereka.
Sebaliknya, Lennon, Harrison dan Starr malah menandatangani kontrak manajemen tiga tahun dengan akuntan bisnis musik terkenal Allen Klein.
Lennon juga lebih sering berkolaborasi dengan Yoko Ono. Ringo mulai menulis lagunya sendiri, dan karier musik Harrison pun turut berkembang.
The Beatles terus meluncurkan label rekaman baru mereka. Namun, masing-masing anggota memperlakukan anggota lain di The Beatles sebagai musisi pendukungnya.
Produser musik Geoff Emerick bahkan sampai keluar, berhenti bekerja dengan The Beatles karena perilaku mereka yang bergolak dan jahat.
Baca juga: Kisah Persahabatan di Balik Hey Jude, Mahakarya Abadi The Beatles
Dikutup dari Radio X, 10 April 2022, drummer Ringo Starr merupakan anggota pertama yang menyatakan keluar dari band.
Ketika merekam White Album pada Agustus 1968, Starr sempat keluar dari Abbey Road selama dua minggu.
Dia merasa anggota band lainnya lebih bahagia dan menganggap Starr sebagai orang luar. Meski demikian, ia kembali lagi dan menyelesaikan album.