Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Pembubaran The Beatles, Benarkah karena Paul McCartney?

Kompas.com - 10/04/2023, 15:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paul McCartney menjadi sosok yang dituding sebagai penyebab bubarnya grup band fenomenal The Beatles.

Padahal, informasi simpang-siur soal kelanjutan band sudah beredar cukup lama, setidaknya selama tiga tahun.

Kemudian, pada 10 April 1970, McCartney menjawab sebuah wawancara dari sebuah media internasional, lalu diartikan oleh media sebagai pengumuman resmi pembubaran band.

Malahan, ada rumor yang menuding bahwa McCartney merupakan dalang di balik bubarnya band asal London, Inggris itu.

Lantas, bagaimana faktanya?

Wawancara yang keliru dipahami

Wawancara 10 April 1970 yang dilakukan oleh McCartney sebenarnya adalah wawancara soal debut album solonya.

Dikutip dari History.com, ia memang menjawab tentang masa depan The Beatles, tetapi jawabannya tidak pasti. Namun yang jelas, Paul tidak membuat pernyataan eksplisit bahwa band telah bubar.

Baca juga: Kisah John Lennon dan Yoko Ono di Ambang Pembubaran The Beatles

Akan tetapi, pemberitaan di media menyatakan bahwa McCartney telah keluar dan menandai bubarnya The Beatles.

Menanggapi kegemparan itu, John Lennon membuat pernyataan dalam terbitan Rolling Stone edisi 14 Mei 1970.

Dia mengecam McCartney dengan menyebutnya telah menyebabkan kekacauan.

"Saya mengeluarkan empat album tahun lalu, dan saya tidak mengatakan sepatah kata pun tentang berhenti," kata dia.

John Lennon dan Paul McCartney merupakan sosok yang mendominasi The Beatles karena mereka berperan sebagai penulis lagu dan penyanyi.

Kendati demikian, konflik internal di antara anggota band sudah jauh terjadi sebelum wawancara terkait album solo Paul McCartney.

Baca juga: Konser Terakhir The Beatles di London, 30 Januari 1969

John, Paul, George, dan Ringo dari The BeatlesThe Beatles John, Paul, George, dan Ringo dari The Beatles

Konflik internal

Pada 1966, anggota band yakni John Lennon, George Harrison, dan Ringo Starr meyakinkan Paul McCartney bahwa mereka harus berhenti tampil live setelah tur mereka bertahun-tahun.

Keretakan The Beatles mulai memuncak ketika manajer mereka, Brian Epstein meninggal dunia pada Agustus 1967. Dia tewas akibat overdosis obat-obatan di rumah bandarnya di London.

Dilansir Rolling Stone, 3 September 2009, Epstein dianggap sebagai sosok yang membuat band tetap membumi dan terlindungi.

Sementara, itu para anggota band memulai jalannya sendiri-sendiri.

Baca juga: Kematian Paul McCartney, Bagaimana Hoaks Terbesar di Rock and Roll Ini Bermula

McCartney mengusulkan perusahaan ayah mertuanya untuk mengambil alih manajemen mereka.

Sebaliknya, Lennon, Harrison dan Starr malah menandatangani kontrak manajemen tiga tahun dengan akuntan bisnis musik terkenal Allen Klein.

Lennon juga lebih sering berkolaborasi dengan Yoko Ono. Ringo mulai menulis lagunya sendiri, dan karier musik Harrison pun turut berkembang.

The Beatles terus meluncurkan label rekaman baru mereka. Namun, masing-masing anggota memperlakukan anggota lain di The Beatles sebagai musisi pendukungnya.

Produser musik Geoff Emerick bahkan sampai keluar, berhenti bekerja dengan The Beatles karena perilaku mereka yang bergolak dan jahat.

Baca juga: Kisah Persahabatan di Balik Hey Jude, Mahakarya Abadi The Beatles

McCartney orang yang terakhir keluar

Dikutup dari Radio X, 10 April 2022, drummer Ringo Starr merupakan anggota pertama yang menyatakan keluar dari band.

Ketika merekam White Album pada Agustus 1968, Starr sempat keluar dari Abbey Road selama dua minggu.

Dia merasa anggota band lainnya lebih bahagia dan menganggap Starr sebagai orang luar. Meski demikian, ia kembali lagi dan menyelesaikan album.

Paul McCartney and WingsINSTAGRAM.COM / paulmccartney Paul McCartney and Wings
Berikutnya, gitaris George Harrison menjadi orang kedua yang menyatakan berhenti.

Hal itu terjadi ketika idenya dalam membuat lagu diabaikan oleh McCartney dan Lennon.

Pada 10 Januari 1969, Harrison bertengkar saat istirahat makan siang sampai menyatakan bahwa dia keluar dari The Beatles.

Sempat ada rumor bahwa Harrison akan digantikan oleh Eric Clapton. Namun akhirnya The Beatles tetap mengundang Harrison ke pertemuan puncak.

Disepakati bahwa Harrison akan kembali selama mereka membatalkan ide konser langsung dan membuat album sebagai gantinya.

Lennon, McCartney dan Harrison bertemu pada 9 September 1969 untuk membahas rencana masa depan The Beatles. Pertemuan itu direkam agar Starr yang absen dapat mengikuti diskusinya.

Namun, pada minggu yang sama, Lennon dan Ono terbang ke Kanada untuk mengikuti "Festival Rock & Roll Toronto" dan serta meluncurkan karya solo terbarunya.

Lennon memutuskan untuk meninggalkan The Beatles secara permanen. Dalam sebuah pertemuan bisnis pada 20 September 1969, John Lennon bahkan menandatangani kontrak baru dengan label EMI.

Meski McCartney bukanlah orang pertama keluar, tetapi dia menjadi yang pertama mengumumkan akhir The Beatles.

Setelah pertengkaran besar, Lennon, Harrison dan Starr mundur. Lalu album McCartney akhirnya dirilis pada 17 April 1970, setelah pembubaran terjadi meski belum resmi diumumkan.

Pada Agustus 1970, McCartney mengambil langkah untuk membubarkan kemitraan The Beatles, dengan alasan kebebasan finansial dan artistiknya telah dilanggar.

Sebabnya, kontrak The Beatles dengan Allen Klein membuat semua pendapatan yang diperoleh dari karya solo masing-masing anggota akan masuk ke Apple.

Pada 31 Desember 1970, McCartney mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi London terhadap Lennon, Harrison, Starr, dan Apple Corps, menuntut pembubaran The Beatles.

Tuntutannya menang dalam pengadilan. Secara resmi, McCartney meninggalkan The Beatles pada 29 Desember 1974.

Sementara, posisi ketiga anggota band lainnya juga dianggap sebagai musisi individu.

The Beatles, band yang telah menaungi mereka pun resmi tutup usia.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 1 Juni

[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 1 Juni

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Paket COD di Yogyakarta dari Sindikat Narkoba China

[HOAKS] Paket COD di Yogyakarta dari Sindikat Narkoba China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wali Kota Boston Michelle Wu Keturunan Indonesia

[HOAKS] Wali Kota Boston Michelle Wu Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Terawan Promosikan Obat Hipertensi

[HOAKS] Video Terawan Promosikan Obat Hipertensi

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Artis Meninggal dan Gibran Batal Dilantik

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Artis Meninggal dan Gibran Batal Dilantik

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Ada Hujan Ikan di Iran, Peristiwa Lele Berserakan Terjadi di China

INFOGRAFIK: Tidak Ada Hujan Ikan di Iran, Peristiwa Lele Berserakan Terjadi di China

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KFC Beri Voucher 3 Ember Ayam Goreng Gratis, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KFC Beri Voucher 3 Ember Ayam Goreng Gratis, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Menilik Misi Dokter Lintas Batas di Daerah Bencana sampai Zona Perang

Menilik Misi Dokter Lintas Batas di Daerah Bencana sampai Zona Perang

Data dan Fakta
[HOAKS] Foto Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri

[HOAKS] Foto Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal 5 Pendiri NASA, dari Walt Disney sampai Aleister Crowley

Hoaks soal 5 Pendiri NASA, dari Walt Disney sampai Aleister Crowley

Hoaks atau Fakta
Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com