Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Dakwah Sunan Ampel dan Ajaran "Moh Limo"

Kompas.com - 29/03/2023, 19:01 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Seperti yang ditulis dalam Babad Gresik, Hikayat Hasanudin, sejarah Banten, kitab Tarikh Auliya, sampai Serat Kandaning Ringgil Purwa.

Dakwah kipas dari akar dan rotan

Sunan Ampel sangat berpengaruh di Kerajaan Majapahit karena istrinya berasal dari kalangan istana.

Sementara itu, murid Sunan Ampel sendiri adalah putra Raja Majapahit, Raden Patah.

Kedekatan Sunan Ampel dengan kalangan ningrat membuat penyebaran Islam di daerah Jawa jauh dari hambatan, bahkan didukung oleh kerajaan.

Setelah dari Majapahit, Raden Rahmat memutuskan untuk pergi ke wilayah timur Jawa, tepatnya di Ampeldenta, Surabaya.

Dikutip dari Wali Sanga (2016), selama perjalanan dari Majapahit ke Ampeldenta, Raden Rahmat menyempatkan diri berdakwah kepada penduduk di daerah yang dilaluinya.

Rombongannya Raden Rahmat melewati Desa Krian, Wonokromo.

Baca juga: Maulana Malik Ibrahim, Wali Songo Pertama yang Sebarkan Islam di Jawa

Dakwah pertama yang dilakukannya terbilang unik. Raden Rahmat membuat kipas yang terbuat dari akar dan rotan.

Kipas itu dibagikan secara gratis kepada penduduk, tetapi untuk mendapatkannya mereka harus mengucapkan syahadat.

Penduduk yang menerima kipas itu merasa senang karena percaya bahwa akar pada kipas itu dapat membantu menyembuhkan batuk dan demam.

Raden Rahmat pun mulai berdakwah dan memperkenalkan Islam, dengan disesuaikan tingkat pemahaman penduduk sekitar.

Dakwah terus dilakukan sepanjang perjalanan, sampai memasuki Desa Kembangkuning.

Rombongan itu pun memutuskan untuk membuka lahan hutan, kemudian mengubahnya menjadi tempat sembahyang sederhana.

Tempat sembahyang itu kemudian dibangun lebih besar, kemudian menjadi Masjid Rahmat Kembangkuning.

Sesampainya di Desa Ampeldenta, Raden Rahmat berhasil menjadi penguasa wilayah tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com