KOMPAS.com - Gambar yang memperlihatkan Paus Fransiskus tampil modis dengan mengunakan jaket puffer putih mewah merek Balenciaga menghebohkan dunia maya sejak akhir pekan lalu.
Dalam gambar itu tampak Paus Fransiskus mengenakan kalung salib yang biasa ia pakai, namun terlihat tampil modis khas sosialita.
Gambar yang beredar di media sosial itu tampak nyata, sehingga tidak sedikit yang percaya tentang keasliannnya. Bahkan di Twitter terdapat sebuah unggahan yang telah di-retweet lebih dari 25.000 kali.
Namun, ternyata gambar tersebut palsu dan merupakan hasil rekayasa yang dibuat dengan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Baca juga: Cyberpunk: Peach John, Manga Pertama yang Digambar AI
Dilansir Fortune, gambar itu dibuat dengan bantuan program AI dari Midjourney. Setelah sebelumnya pada 15 Maret 2023, perusahaan yang didirikan oleh David Holz itu merilis versi perangkat lunak terbaru dan tercanggih yang dinamai V5.
Berkat tampilan foto realistik V5, gambar Paus Fransiskus mengunakan jaket puffer putih terlihat asli.
Namun, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa gambar tersebut palsu dan dihasilkan oleh AI. Misalnya, tangan yang miring dan tiruan salib di kalung yang masih terlihat melengkung.
Gambar Paus Fransiskus mengenakan jaket puffer putih mewah tersebut beredar beberapa hari setelah gambar palsu AI yang menampilkan mantan Presiden Amerika Donald Trump tengah ditangkap viral di jagat maya.
Baca juga: Mengenal Midjourney, Program AI Pengolah Teks Jadi Gambar Pesaing Dall-E
Dalam sebuah wawancara dengan Buzzfeed, David Holz selaku pendiri Midjourney mengatakan bahwa sangat menakutkan jika banyak orang percaya terkait gambar palsu Paus Fransiskus mengunakan jaket puffer putih mewah, tanpa terlebih dahulu mengeceknya.
"Saya pikir lucu melihat paus dengan jaket lucu. Benar-benar menakutkan bahwa orang-orang berpikir itu nyata tanpa mempertanyakannya," ujar Holz.
Sementara dalam wawancara dengan Fortune pada Januari 2023 Holz mengatakan bahwa ia ingin Midjourney menjadi ruang yang aman bagi semua pengguna tanpa memandang usia atau jenis kelamin.
Menurut dia, Midjourney tidak ingin pengguna menghasilkan gambar yang dapat membuat kemarahan, kekesalan, atau menyebabkan drama, termasuk konten sadis dan dewasa.
Kendati begitu, munculnya gambar palsu terkait Paus Fransiskus telah menunjukkan betapa efektifnya AI dalam menyebarkan informasi yang salah dan memanipulasi opini publik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.