Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Interaksi Akun Penyebar Misinformasi di Twitter Meningkat 44 persen

Kompas.com - 07/03/2023, 17:31 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Twit pembawa acara One America News Network ini sering dibantah oleh para pemeriksa fakta, karena sering menyebar informasi keliru soal vaksin Covid-19.

Belakangan, dia menyebar disinformasi yang menyebutkan vaksin menjadi penyebab serangan jantung para atlet.

Popularitas Wheeler meningkat secara spektakuler. Setelah ditelusuri, hal ini karena Elon Musk berulang kali membalas twit dari Wheeler.

Dari 10 twit populernya selama September sampai Desember 2022, Wheeler mendapat lima balasan dari Musk.

Contoh lain adalah akun Twitter kepala organisasi anti-vaksin Children's Health Defense, Robert F Kennedy Jr.

Platform lain seperti Facebook dan Instagram telah memblokir akun milik Robert sejak Agustus 2022, karena sering menyebarkan disinformasi soal bahaya vaksin Covid-19.

Robert pernah membuat twit soal tudingan terhadap pakar imunologi AS, Anthony Fauci mengenai suap dana hibah penelitian. Twit itu menjadi viral setelah mendapat balasan dari Elon Musk.

Peningkatan interaksi akun penyebar hoaks

Dari 1.450.340 twit yang diunggah oleh 514 akun superspreader selama 1 September 2022 sampai 31 Desember 2022, terjadi peningkatan interaksi setelah akuisisi.

Akun superspreader mengunggah total 10.180 twit, yang menghasilkan 2,7 juta interaksi.

Sementara twit akun superspreader mendapat interaksi lebih banyak sekitar 42,4 persen, twit yang kredibel justru kehilangan 6,3 persen interaksinya.

Kendati demikian, angka peningkatan interaksi tersebut tidak universal. Sebanyak 58,2 persen akun superspreader yang menyebarkan misinformasi telah mengumpulkan lebih banyak pengaruh.

Sementara, 41,8 persen sisanya mengalami penurunan interaksi. Hal itu menunjukkan, tidak semua akun memiliki pengaruh yang sama.

Rujukan berupa tautan situs yang kerap disematkan oleh para penyebar informasi hoaks di Twitter juga perlu diperhitungkan.

Mulai 27 Oktober 2022, sebanyak 12,4 persen dari 5.000 artikel di web dengan kredibilitas rendah dibagikan di Twitter. Pada Februari 2023, proporsinya meningkat menjadi 15,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com