Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah surat menginformasikan penghentian ziarah ke Madinah dan Mekkah mulai Selasa (7/3/2023). Surat dalam aksara Arab tersebut beredar di media sosial.
Diinformasikan pula bahwa akses ke Kota Taif ditutup sementara sampai pemberitahuan selanjutnya.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.
Surat menginformasikan ziarah ke Madinah dan Mekkah dihentikan, ditemukan di sejumlah akun Facebook seperti ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang disematkan salah satu akun pada Kamis (2/3/2023):
mulai 7 maret 2023 city tour (ziarah makkah dan madinah) termasuk ke taif di tutup sementara... sampai pemberitahuan selanjutnya
Kompas.com mencoba memahami isi surat tersebut dengan bantuan Google Lens, dengan menerjemahkan teks pada surat.
Surat berbahasa Arab itu merupakan pemberitahuan dari jasa transportasi Saleh Adnan Mosuli Corporation.
Perusahaan jasa transportasi itu akan menghentikan sementara layanannya mulai 15/8/1444 Hijriah atau Selasa (7/3/2023).
Surat itu dibuat sebagai bentuk pengumuman kepada seluruh agen.
Adapun berhentinya salah satu jasa layanan transportasi yang berhenti sementara itu tidak berpengaruh pada kegiatan di Madinah, Mekkah, atau tempat ibadah lainnya di Arab Saudi.
Kemenag menginformasikan bahwa tempat ziarah di Madinah dan Mekkah tetap dibuka.
"Tidak ada penutupan ziarah, baik di Makkah maupun Madinah. Tempat-tempat ziarah juga tidak ditutup," terang Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Nasrullah Jasam dikutip dari situs resmi Kemenag, Jumat (3/3/2023).
Pihaknya mengkonfirmasi bahwa ada salah satu perusahaan transportasi yang menghentikan layanannya.
Namun, pelayanan terhadap jemaah umrah masih tetap berjalan seperti biasa karena masih ada jasa transportasi lainnya.