Kala itu Jokowi menegaskan bahwa Wiji Thukul harus ditemukan. Jokowi memperlihatkan keberpihakannya pada keluarga Wiji Thukul.
"Harus ditemukan. Harus jelas. Bisa ketemu hidup atau meninggal," ujar Jokowi, pada Senin (9/6/2014), seperti diberitakan Kompas.com.
Ucapan Jokowi itu pun menjadi harapan besar bagi Sipon. Terlebih sebelumnya Jokowi cukup mahir ketika menjadi Wali Kota Solo.
"Waktu Jokowi terpilih sebagai presiden, saya berharap semoga PR-PR (pekerjaan rumah) dari presiden sebelumnya bisa terselesaikan, terutama kasus penghilangan Thukul," ujar Sipon, dalam diskusi film Nyanyian Akar Rumput, Sabtu (15/12/2018).
Baca juga: Jejak Persembunyian Wiji Thukul Usai Dituding Terlibat 27 Juli 1996
Namun janji Jokowi saat kampanye tahun 2014 itu tak kunjung ditepati. Harapan keluarga Wiji Thukul perlahan pupus.
Putri Wiji Thukul, Fitri Nganthi Wani, menuntut Presiden Jokowi menuntaskan janji yang diucapkan saat kampanye Pemilihan Presiden 2014.
"Kami menuntut keadilan dan janji-janji yang diucapkan oleh presiden. Saya sudah lelah dengan harapan. Harapan bagi saya itu racun," katanya.
Wani tidak mau lagi berekspektasi atau menggantungkan harapan kepada proses politik, karena para politisi hanya bisa berjanji dan tak pernah memberikan kepastian. Wani pun mencetuskan sebuah istilah baru, yakni politik harapan.
Bagi Wani, politik harapan adalah kondisi yang menyebabkan keluarga korban berharap penyelesaian kasus, namun harapan itu malah dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu, baik itu kepentingan politik atau kepentingan lain.
Hingga masa jabatan Presiden Jokowi akan berakhir dan Sipon meninggal, janji itu tak kunjung dipenuhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.