Turbin uap yang dihasilkan biomassa dari limbah tebu itu mampu menghasilkan 20 MW salama musim giling per tahun. Operasional perusahaan dan perumahan perusahaan mengonsumsi 12 sampai 14 MW.
Artinya, ada 4 sampai 6 MW yang bisa dijual ke PLN. Mereka pun pernah mengajukan penjualan energi listrik itu ke PLN Banyuwangi.
Namun, PLN Banyuwangi pun mengalami surplus listrik 40 persen, sehingga belum bisa membeli aliran listrik dari luar jaringan.
Guntur merngatakan, listrik menjadi produk IGG di luar gula yang telah terealisasi. Produk lain yang akan diproduksi adalah pupuk organik dan pakan ternak yang dibuat dari limbah mereka.
Dia mengatakan, asap yang keluar dari boiler dihisap kembali dan dimurnikan karbondioksidanya, yang kemudian dimanfaatkan untuk pemurnian gula sehingga memiliki warna putih, tidak kekuningan.
"PG (Pabrik Gula) Glenmore telah memanfaatkan CO2 untuk proses pengolahan gula yaitu tahap karbonatasi. Gas yang terbuang ke lingkungan, dipastikan telah memenuhi baku mutu," ucap Guntur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.