Melihat Kembali Sejarah Dirilisnya Sony PlayStation 3

KOMPAS.com - Hari ini 16 tahun lalu, tepatnya pada 11 November 2006, menandai perilisan perdana konsol video game generasi ketiga dari Sony, yakni PlayStation 3 (PS3).

Konsol ini diluncurkan pertama di Jepang, dan kemudian dirilis di Amerika Utara pada 17 November 2006. Peluncuran di Eropa dan Australia menyusul kemudian pada 23 Maret 2007.

Sebagai konsol next-gen pada masa itu, PS3 diharapkan mampu meneruskan kejayaan sang kakak, PlayStation 2 (PS2). Namun, sejarah berkata lain. 

PS3 justru dihinggapi berbagai masalah, antara lain, harga jual konsol yang sangat tinggi dan performa game yang kurang optimal dibanding kompetitornya.

Baca juga: Fakta Menarik Super Mario Bros, Karakter Game Ikonik Nintendo

Hal ini membuat PS3 hanya terjual sekitar 87,5 juta unit, kalah dari Nintendo Wii yang terjual 101,63 juta unit, dan terpaut tipis dari Xbox 360 yang terjual sekitar 85 juta unit.

Sementara sang kakak PS2 hingga hari ini masih tercatat sebagai konsol terlaris sepanjang masa, dengan rekor fantastis 159 juta unit dan penjualan game mencapai 1,5 miliar kopi.

Momen perilisan PS3

Norman Caruso dari kanal YouTube Gaming Historian menyebutkan bahwa peluncuran PS3 merupakan salah satu momen terburuk dalam sejarah Sony.

Semua dimulai dari pengumuman PS3 pada acara E3 Mei 2006, di mana eksekutif Sony naik ke panggung dan menunjukkan konsol terbaru mereka yang akan segera dirilis.

Salah satu momen yang akan selalu diingat adalah ketika Bill Ritch, produser dari game eksklusif PS3, yaitu Genji: Days of the Blade, memamerkan game tersebut kepada para hadirin.

"Uh, Genji 2 adalah game action yang berlandaskan sejarah Jepang," kata Ritch.

Baca juga: Bernarkah Konsol Wii yang Berfungsi Akan Dihancurkan Nintendo Secara Otomatis?

Beberapa saat kemudian, layar besar di panggung memperlihatkan kepiting raksasa yang ternyata merupakan salah satu monster dalam game tersebut.

Momen itu tentu saja langsung meruntuhkan klaim yang diucapkan Ritch sebelumnya.

Situasi semakin tidak menyenangkan bagi Sony ketika akhirnya tiba sesi pengumuman harga. 

PS3 dengan penyimpanan harddisk 60GB dan dukungan WiFi dijual 599 dollar AS, sedangkan versi 20GB tanpa WiFi dijual 499 dollar AS. Harga ini jauh lebih mahal dari para pesaingnya.

Caruso mengatakan, Nintendo Wii diluncurkan dengan harga 249 dollar AS dan Xbox 360 yang telah diluncurkan setahun sebelumnya dijual dengan harga 399 dollar AS.

"Salah satu alasan mengapa konsol itu sangat mahal adalah blu-ray. Itu adalah teknologi cakram optik terbaru yang dikembangkan Sony. Blu-ray pada saat itu bersaing dengan teknologi lain, yaitu HD-DVD," kata Caruso. 

"Dengan menempatkan blu-ray di PS3, Sony bisa membangun basis pengguna yang masif dan dengan demikian memenangi disk war," tuturnya.

Sony PlayStation 3 Super Slim

Akan tetapi, konsumen pada saat itu masih belum siap untuk pindah sepenuhnya ke blu-ray, dan kritikus telah mengatakan bahwa harga PS3 terlalu mahal.

Sony mengabaikan berbagai kritik tersebut, seperti tercermin dari pernyataan Presiden Sony Computer Entertainment Ken Kutaragi, dalam wawancara dengan IT Media pada 2006.

"Ini adalah harga PS3. Mahal, murah - kami tidak ingin Anda memikirkan hal-hal semacam itu mengenai konsol game," kata Kutaragi

"Misalnya, bukankah omong kosong membandingkan biaya makan malam di kafetaria perusahaan dengan makan malam di restoran mewah? Ini pertanyaan tentang apa yang dapat Anda lakukan dengan mesin permainan itu. Jika Anda dapat memiliki pengalaman yang luar biasa , kami percaya harga tidak menjadi masalah," tuturnya.

Baca juga: Sonic the Hedgehog, Jagoan Sega Saat Lawan Dominasi Mario dan Nintendo

Mesin yang kuat, tapi rumit

Saat perilisannya, PS3 adalah konsol video game paling kuat yang pernah dirancang. Inti tenaga dari PS3 adalah teknologi chip yang diberi nama Cell Processor.

Chip tersebut pada dasarnya adalah tujuh mikroprosesor dalam satu chip, yang memungkinkannya melakukan beberapa operasi sekaligus. Untuk memberikan grafik terbaik, Sony beralih ke Nvidia sebagai pembuat kartu grafisnya.

Akan tetapi, Cell Processor dengan segala kecanggihannya, memiliki kelebihan dan kekurangan.

Chip tersebut dirancang untuk mendukung pemrograman yang kompleks, dan pada saat yang sama harus cukup tangguh untuk mencegah peretasan.

Kerumitan sistem tersebut membuatnya sangat berbeda dari CPU biasa sehingga pengembang menjadi frustrasi dan, akhirnya, berhenti mencoba membuat game PS3.

Baca juga: [Kabar Data] Kedigdayaan Microsoft di Dunia Game Usai Beli Activision Blizzard

Meski harus diakui bahwa PS3 menelurkan sejumlah game terbaik, seperti The Last of Us dan seri Uncharted, namun game terbaik di PS3 hampir selalu merupakan judul first-party yang dikembangkan oleh studio Sony sendiri.

Game lintas platform yang dibuat oleh studio pihak ketiga lainnya sering terlihat kurang optimal dan berjalan lamban, terutama jika dibandingkan dengan versi Xbox 360.

Contoh terkenal adalah game The Elder Scrolls V: Skyrim, yang terkenal karena performanya yang buruk di PS3, tetapi berjalan optimal di Xbox 360.

Memiliki game-game terbaik

Setelah peluncuran versi original pada 2006, Sony meluncurkan versi-versi lain dari PS3, yaitu PS3 Slim (2009) dan PS3 Super Slim (2013).

Sony berhenti memproduksi konsol PlayStation 3 untuk pasar AS dan Eropa pada 2016, dan menghentikannya di Jepang pada 2017. 

Belajar dari kesalahan-kesalahan PS3, Sony meluncurkan PlayStation 4 (PS4) yang berhasil mengembalikan "mahkota" konsol video game dengan penjualan 117,2 juta unit.

Meski sering disebut sebagai konsol terburuk Sony, namun PS3 sendiri memiliki sejumlah game-game eksklusif terbaik yang meninggalkan kesan mendalam bagi para gamer.

Di antara game-game itu adalah The Last of Us (2013), Uncharted 2 (2009), God of War III (2010), Gran Turismo 5 (2010), dan inFAMOUS (2009).