Teks terjemahan bahasa Indonesia pada video menyebutkan bahwa para kepala negara itu siap membantu Indonesia melawan Australia yang akan merebut Pulau Pasir.
Namun setelah ditelusuri, teks terjemahan dari pernyataan para kepala negara tersebut tidak sesuai dengan versi aslinya.
Selain itu, klaim yang menyatakan bahwa Australia akan merebut Pulau Pasir juga keliru, karena wilayah tersebut dimiliki Australia, bukan Indonesia.
Selengkapnya baca di sini.
Sebuah unggahan menarasikan bahwa Presiden Joko Widodo mengancam akan mengambil tindakan jika Amerika Serikat terus mendukung Australia terkait sengketa di Pulau Pasir.
Dalam video yang diunggah itu menampilkan aktivitas militer di laut dan sebuah kawasan pantai.
Narator menyebutkan Presiden Jokowi tidak akan melepas Pulau Pasir. Sementara Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan Amerika Serikat akan terlibat konflik bila terus mengirimkan bantuan militer ke Australia.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak terdapat informasi valid terkait pernyataan Presiden Jokowi tentang kepemilikan Pulau Pasir.
Selengkpanya baca di sini
Kabar bahwa Amerika Serikat menyiagakan pesawat tempur untuk membantu Australia merebut Pulau Pasir juga beredar di media sosial.
AS diklaim telah mengirimkan pesawat pengebom B-2 Spirit ke pangkalan militer Amberley milik Angkatan Udara Australia atau RAAF di Queensland.
Namun setelah setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi dalam video itu berasal dari pemberitaan Sindonews, 4 Agustus 2022, berjudul Citra Satelit, AS Siagakan 20 Persen Pesawat Pengebom Siluman B-2 di Australia.
Diketahui isi berita tersebut telah diubah. Artikel Sindonews menyebutkan, AS menyiagakan pesawat pengebom B-2 Spirit di Australia karena ketegangan yang meningkat di Selat Taiwan, bukan untuk membantu Australia merebut Pulau Pasir dari Indonesia.
Selengkapnya baca di sini