Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sopir ambulans yang membawa jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dihadirkan sebagai saksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).
Sopir ambulans bernama Ahmad Syahrul tersebut menceritakan kronologi ia menjemput jenazah Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan menuju Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Setelah Ahmad Syahrul memberikan kesaksian, di media sosial muncul narasi bahwa sopir ambulans memberikan pengakuan bahwa organ jenazah Brigadir J telah diambil.
Namun setelah ditelusuri narasi tersebut keliru Ahmad Syahrul tidak pernah memberikan keterangan bahwa organ Brigadir J telah diambil.
Narasi yang mengeklaim sopir ambulans memberikan pengakuan bahwa organ Briagdir J telah diambil setelah meninggal dibagikan di medsos, salah satunya oleh akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan sebuah video yang menampilkan Ahmad Syahrul ketika dimintai keterangan oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Akun yang mengunggah video tersebut menuliskan keterangan:
Terbukti Ambil Orgn dlm Yosua, Pengakuan Terbaru Sopir Ambulans Jenazah Brigadir J
Setelah video yang beradar diputar sampai selesai, tidak ditemukan adanya pengakuan dari Ahmad Syahrul tentang organ Brigadir J yang telah diambil setelah meninggal.
Terlihat bagwa antara judul video dengan isi dan narasi yang muncul di medsos tidak ada kesesuaian.
Video utuh tentang kesaksian Ahmad Syahrul, sopir ambulans yang membawa jenazah Brigadir J dapat dilihat di sini.
Kepada majelis hakim Syahrul menceritakan tentang kronologi ia menjemput jenazah Brigadir J dari Duren Tiga ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Syahrul mengungkapkan bahwa ia awalnya mendapat telepon dari call center tempatnya bekerja di PT Bintang Medika sekitar pukul 19.08 WIB untuk menjemput orang sakit.
Syahrul menuju titik penjemputan di Duren Tiga melalui jalan Tegal Parang. Namun, sampai di Rumah Sakit Siloam Duren Tiga, ada orang yang mengetuk kaca mobilnya.
Sampai di titik penjemputan, Syahrul mengaku berhenti di pintu belakang rumah tersebut karena di depan rumah itu telah terparkir dua mobil.