Pihaknya telah mengajukan pendirian Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di dusun itu untuk kelanjutan pendidikan formal siswa-siswanya.
Namun niat itu belum terwujud karena belum terlaksana kerjasama antara Balai TN Baluran, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Situbondo, dan Dispendik Provinsi Jawa Timur.
Selama ini lulusan SD Merak dikirim orangtua mereka ke pesantren di luar dusun, untuk melanjutkan pendidikan formal sekaligus belajar ilmu agama Islam.
"Kalau di pondok, asramanya sudah ada, ilmu agama dan umum juga ada. Mayoritas, bisa dikatakan 90 persen, kelulusannya (SD Merak) melanjutkan keluar," kata Fuadaily lagi.
Bilik sampai Balanan berisi titik-titik permukiman yang dihuni total 360 KK, yang 90 persen telah memiliki panel surya. Data ini disampaikan Ketua RT 2, RW 11, Dusun Merak, Misran.
Rohman, putra pertama Misran, merupakan orang pertama yang membawa panel surya ke kampung itu. Dia telah mempelajarinya di Malang sekitar 10 tahun yang lalu.
Mula-mula masyarakat memanfaatkan saluran listrik dari mesin diesel yang menyala pukul 17.00 sampai 22.00 WIB setiap hari, dengan membayar Rp 100 ribu per bulan.
Namun, usaha penyedia saluran listrik dari diesel itu semakin ditinggalkan, seiring semakin banyaknya rumah yang terpasangi panel surya.
Baca juga: Pengabdian Masyarakat, Dosen UNJ Instalasi Lampu Panel Surya di Hutan Kota Lamping
Warga Dusun Merak belajar sendiri instalasi panel surya secara off-grid dengan aki basah, yang biasanya mampu menyalakan tiga atau empat lampu.
Mereka membeli bahan-bahan di Pasar Asembagus, Situbondo, termasuk panel surya yang harganya lebih dari Rp 2 juta per lembar.
Sayangnya, sering ditemui kendala aki soak karena menerima arus listrik berlebih, disebabkan daya tampungnya tidak sesuai dengan jumlah listrik yang dihasilkan panel surya.
Sementara untuk membeli satu paket yang spesifikasinya saling sesuai, merek harus merogoh uang lebih banyak, yakni hingga Rp 10 juta per set.
"Kapasitas panel terlalu besar, lalu aki soak dan kebakar. Itu kendala yang sering dikeluhkan warga. Kita kan nggak tahu panel surya dan aki yang berapa, harusnya ada alat lain antara panel surya dan aki," kata Misran, Senin (24/10/2022).
Baca juga: Plus Minus Gunakan Panel Surya di Rumah, Apa Saja Itu?
Di sisi lain, Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana menyambungkan saluran kabelnya ke Dusun Merak, melengkapi pembangunan jalan yang sedang dikerjakan.
Warga Merak pun menyambut positif rencana itu, kendati selama ini justru telah menggunakan energi baru terbarukan yakni energi surya.