Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalajahi Dusun Merak TN Baluran, Hanya Punya Satu SD dan Ada Panel Surya di Setiap Rumah

Kompas.com - 02/11/2022, 13:30 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Ach Fuadaily Romli dengan motor bebeknya keluar dari halaman Sekolah Dasar Merak Filial SD Negeri 1 Sumberwaru, di Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Dia bagian dari pendiri sekolah itu pada 2004 dan menduduki dewan guru sampai sekarang. SD itu satu-satunya sekolah di enklave Dusun Merak, dalam Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur.

Dua tahun pertama kegiatan belajar dulu digelar di rumah warga, kemudian mendapat pinjaman gedung menganggur untuk dijadikan sekolah.

Fuadaily melaju diikuti kepulan debu di jalan tanah yang lebarnya sekitar 3 meter. Di kanan dan kirinya berjajar rumah bertembok dengan panel surya di atas atap.

Kepada Kompas.com, Fuadaily mengatakan tahun ini sekolahnya memiliki sekitar 70 siswa dan lima guru.

Baca juga: Cerita Siami, Perajin Kain Tenun Osing Terakhir di Banyuwangi...

Sekolah memiliki lima ruang kelas dan satu ruang kesenian. Dengan keterbatasan itu, siswa kelas 2 dan 3, serta kelas 4 dan 5 digabung menggunakan pengajaran kurikulum kelas gabungan.

"Kalau di musim penghujan, siswa biasanya bermukim di saudara yang dekat sekolah. Karena kan dari transportasinya kan kalau musim hujan agak sulit," kata Fuadaily, Senin (24/10/2022).

Dusun Merak memiliki sejumlah titik fasilitas dan permukiman petani, peternak, serta nelayan, yang posisinya dekat pantai utara TN Baluran.

Dari barat ke timur, titik-titik itu adalah Bilik, Merak, Beduri, Batok, Air Karang, Sirisik, Demang, Lempuyang, Sirondo, Simacan, dan Balanan.

Jalan dari Dusun Karang Tekok, Desa Sumberwaru, pintu masuk ke Dusun Merak, sepanjang 10 kilometer, masih berupa tanah yang tidak mungkin dilalui kendaraan saat hujan. Terlebih jalan menuju Balanan.

Namun, kini tengah dibangun jalan penghubung antara Dusun Karang Tekok dan Merak yang bertujuan membuka akses ke wilayah yang sebelumnya enklave itu.

Baca juga: Melihat Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

Ketua RT 2, RW 11, Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecaatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Misran, menunjukkan instalasi panel surya bantuan Dinas ESDM Jatim di rumahnya, Senin (24/10/2022).
KOMPAS.COM/AHMAD SU'UDI Ketua RT 2, RW 11, Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecaatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Misran, menunjukkan instalasi panel surya bantuan Dinas ESDM Jatim di rumahnya, Senin (24/10/2022).

Pihaknya telah mengajukan pendirian Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di dusun itu untuk kelanjutan pendidikan formal siswa-siswanya.

Namun niat itu belum terwujud karena belum terlaksana kerjasama antara Balai TN Baluran, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Situbondo, dan Dispendik Provinsi Jawa Timur.

Selama ini lulusan SD Merak dikirim orangtua mereka ke pesantren di luar dusun, untuk melanjutkan pendidikan formal sekaligus belajar ilmu agama Islam.

"Kalau di pondok, asramanya sudah ada, ilmu agama dan umum juga ada. Mayoritas, bisa dikatakan 90 persen, kelulusannya (SD Merak) melanjutkan keluar," kata Fuadaily lagi.

Panel surya di setiap rumah

Bilik sampai Balanan berisi titik-titik permukiman yang dihuni total 360 KK, yang 90 persen telah memiliki panel surya. Data ini disampaikan Ketua RT 2, RW 11, Dusun Merak, Misran.

Rohman, putra pertama Misran, merupakan orang pertama yang membawa panel surya ke kampung itu. Dia telah mempelajarinya di Malang sekitar 10 tahun yang lalu.

Mula-mula masyarakat memanfaatkan saluran listrik dari mesin diesel yang menyala pukul 17.00 sampai 22.00 WIB setiap hari, dengan membayar Rp 100 ribu per bulan.

Namun, usaha penyedia saluran listrik dari diesel itu semakin ditinggalkan, seiring semakin banyaknya rumah yang terpasangi panel surya.

Baca juga: Pengabdian Masyarakat, Dosen UNJ Instalasi Lampu Panel Surya di Hutan Kota Lamping

Warga Dusun Merak belajar sendiri instalasi panel surya secara off-grid dengan aki basah, yang biasanya mampu menyalakan tiga atau empat lampu.

Mereka membeli bahan-bahan di Pasar Asembagus, Situbondo, termasuk panel surya yang harganya lebih dari Rp 2 juta per lembar.

Sayangnya, sering ditemui kendala aki soak karena menerima arus listrik berlebih, disebabkan daya tampungnya tidak sesuai dengan jumlah listrik yang dihasilkan panel surya.

Sementara untuk membeli satu paket yang spesifikasinya saling sesuai, merek harus merogoh uang lebih banyak, yakni hingga Rp 10 juta per set.

"Kapasitas panel terlalu besar, lalu aki soak dan kebakar. Itu kendala yang sering dikeluhkan warga. Kita kan nggak tahu panel surya dan aki yang berapa, harusnya ada alat lain antara panel surya dan aki," kata Misran, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Plus Minus Gunakan Panel Surya di Rumah, Apa Saja Itu?

Di sisi lain, Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana menyambungkan saluran kabelnya ke Dusun Merak, melengkapi pembangunan jalan yang sedang dikerjakan.

Warga Merak pun menyambut positif rencana itu, kendati selama ini justru telah menggunakan energi baru terbarukan yakni energi surya.

Iwan Purwanto berjalan menuju panel surya di rumahnya di Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecaatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Senin (24/10/2022).
KOMPAS.COM/AHMAD SU'UDI Iwan Purwanto berjalan menuju panel surya di rumahnya di Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecaatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Senin (24/10/2022).

Meskipun listrik PLN dihasilkan dari batu bara yang sarat akan polusi dan karbon, namun bagi mereka akan lebih memadai untuk kebutuhan sehari-hari.

Masyarakat di sini membayangkan akan bisa menikmati manfaat kulkas, televisi, dan leluasa mengoperasikan mesin elektronik lainnya.

Apalagi, Dusun Merak tengah diproyeksikan menjadi destinasi wisata dengan sejumlah pantai dan destinasi buatan, yang membutuhkan berbagai fasilitas.

Pembangunan jalan dan saluran listrik PLN itu dilakukan setelah masukannya Dusun Merak dalam zona pengembangan TN Baluran, yang sebelumnya termasuk zona rimba dan dilarang dihuni.

Kini setelah masuk zona pemanfaatan, selain memungkinkan mendapatkan pembangunan fasilitas, warga Dusun Merak tak lagi khawatir akan diusir dari lahan TN Baluran itu.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal PHKA No SK.228/IV-SET/2012, menetapkan zona rimba TN Baluran seluas 12,6 ribu hektare dan pemanfaatan 1,8 ribu hektare.

Kemudian, diubah lagi dengan SK.387/KSDAE/SET/KSA0/9/2016, yang menetapkan zona rimba seluas 8,8 ribu hektare dan pemanfaatan 2,3 ribu hektare.

Perubahan juga berlaku untuk luasan zona kawasan perlindungan bahari, rehabilitasi dan lain-lain.

Fuadaily Guru SD Merak juga mendukung rencana masukannya listrik PLN, dengan alasan masyarakat di sana ingin menikmati fasilitas yang ada di desa-desa lain yang telah teraliri listrik PLN.

"Semuanya pasti ada plus minusnya. Kalau pakai panel, biarpun besar kapasitasnya, kalau yang mengelola tetap perorangan, bukan perusahaan, kerepotan juga. Ini kan nggak tahu, kapasitasnya berapa watt lalu pakai peralatan yang berapa watt, kan nggak tahu," ujar Fuadaily.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com