Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Sebuah konten beredar di media sosial dengan narasi "Uskup Katolik Se Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden”. Unggahan tersebut berupa tangkapan layar dari video di Youtube.
Setelah ditelusuri ke akun tersebut, terdapat video dengan gambar yang identik dengan konten yang beredar namun dengan judul berbeda.
Video tersebut diunggah pada Jumat (14/10/2022) dan kini telah ditonton lebih dari 60.000 kali.
Terkait hal ini Keuskupan Agung Jakarta telah memberikan klarifikasi dan menyatakan bahwa narasi tersebut tidak benar.
Narasi yang menyebut "Uskup Katolik Se Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden” dibagikan oleh akun YouTube ini.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan Wayback Machine, video tersebut pertama kali diunggah dengan judul 30 MENIT YANG LALU..!! PENDETA KATOLIK SE JABODETABEK DEKLARASI DUKUNG ANIES PRESIDEN.
Kemudian pada Jumat (21/10/2022), judulnya berubah menjadi "30 MENIT YANG LALU..!! USKUP KATOLIK BERI PUJIAN DAN DUKUNGAN UNTUK ANIES BASWEDAN ?".
Setelah itu, judul video berdurasi 10 menit 35 detik itu kembali berubah menjadi "SUBHANALLAH..!! USKUP KATOLIK BERI PUJIAN KEPADA ANIES BASWEDAN ?".
Beberapa klip menampilkan momen ketika Anies Baswedan bertemu dengan beberapa tokoh Keuskupan Agung Jakarta.
Dalam kolom deskripsi masih terdapat narasi "Uskup Katolik Beri Pujian dan dukungan Anies Baswedan".
Keuskupan Agung Jakarta membantah narasi "Uskup Katolik Se Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden”.
Sekjen Keuskupan Agung Jakarta Adi Prasojo Pr menyatakan, Gereja Katolik Indonesia tidak terlibat dalam politik praktis.
Adi menjelaskan, pada Rabu (28/9/2022), Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Ignatius Suharyo menerima kunjungan Anies Baswedan di Gereja Katedral. Saat itu Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dalam kesempatan itu Anies berpamitan karena masa tugasnya sebagai gubernur akan berakhir dan tidak ada deklarasi mendukung Anies sebagai calon presiden dalam pertemuan tersebut.
“Selaras dengan prinsip bahwa Gereja Katolik tidak berpolitik praktis, maka dalam pertemuan dan kegiatan tersebut tidak pernah membahas persoalan politik praktis, termasuk dalam pertemuan dengan Bapak Anies Baswedan,” ujar Adi, melalui keterangan tertulis, Jumat (21/10/2022).