Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2022, 11:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah konten beredar di media sosial dengan narasi "Uskup Katolik Se Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden”. Unggahan tersebut berupa tangkapan layar dari video di Youtube.

Setelah ditelusuri ke akun tersebut, terdapat video dengan gambar yang identik dengan konten yang beredar namun dengan judul berbeda.

Video tersebut diunggah pada Jumat (14/10/2022) dan kini telah ditonton lebih dari 60.000 kali.

Terkait hal ini Keuskupan Agung Jakarta telah memberikan klarifikasi dan menyatakan bahwa narasi tersebut tidak benar.

Narasi yang beredar

Narasi yang menyebut "Uskup Katolik Se Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden” dibagikan oleh akun YouTube ini.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan Wayback Machine, video tersebut pertama kali diunggah dengan judul 30 MENIT YANG LALU..!! PENDETA KATOLIK SE JABODETABEK DEKLARASI DUKUNG ANIES PRESIDEN.

Tangkapan layar video di YouTube yang menyebutkan bahwa pendeta Katolik se Jabodetabek mendeklarasikan Anies sebagai calon presidenAkun YouTube Tangkapan layar video di YouTube yang menyebutkan bahwa pendeta Katolik se Jabodetabek mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden

Kemudian pada Jumat (21/10/2022), judulnya berubah menjadi "30 MENIT YANG LALU..!! USKUP KATOLIK BERI PUJIAN DAN DUKUNGAN UNTUK ANIES BASWEDAN ?".

Setelah itu, judul video berdurasi 10 menit 35 detik itu kembali berubah menjadi "SUBHANALLAH..!! USKUP KATOLIK BERI PUJIAN KEPADA ANIES BASWEDAN ?".

Beberapa klip menampilkan momen ketika Anies Baswedan bertemu dengan beberapa tokoh Keuskupan Agung Jakarta.

Dalam kolom deskripsi masih terdapat narasi "Uskup Katolik Beri Pujian dan dukungan Anies Baswedan".  

Klarifikasi Keuskupan Agung Jakarta

Keuskupan Agung Jakarta membantah narasi "Uskup Katolik Se Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden”.

Sekjen Keuskupan Agung Jakarta Adi Prasojo Pr menyatakan, Gereja Katolik Indonesia tidak terlibat dalam politik praktis.

Adi menjelaskan, pada Rabu (28/9/2022), Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Ignatius Suharyo menerima kunjungan Anies Baswedan di Gereja Katedral. Saat itu Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dalam kesempatan itu Anies berpamitan karena masa tugasnya sebagai gubernur akan berakhir dan tidak ada deklarasi mendukung Anies sebagai calon presiden dalam pertemuan tersebut.

“Selaras dengan prinsip bahwa Gereja Katolik tidak berpolitik praktis, maka dalam pertemuan dan kegiatan tersebut tidak pernah membahas persoalan politik praktis, termasuk dalam pertemuan dengan Bapak Anies Baswedan,” ujar Adi, melalui keterangan tertulis, Jumat (21/10/2022).

Adi menegaskan, Keuskupan Agung Jakarta berkomitmen menjaga komunikasi dan membangun kebersamaan dengan seluruh komponen dari berbagai latar belakang.

Ia pun memastikan bahwa narasi video yang beredar itu tidak benar.

“Terkait beredarnya potongan Video yang berjudul “Uskup Katolik Se Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden”, kami tegaskan bahwa hal tersebut tidak benar,” ujarnya.

“Gereja Katolik Indonesia tetap menjaga netralitas dan mendorong proses politik dapat dijalankan dengan menjunjung prinsip dan etika yang diabdikan bagi bonum commune (kebaikan bersama),” imbuh Adi.

Kesimpulan

Narasi bahwa Uskup Katolik se-Jabodetabek mendeklarasikan dukungan kepada Anies sebagai calon presiden adalah keliru.

Beberapa klip dalam video tersebut menampilkan momen Anies mengunjungi Gereja Katedral untuk berpamitan karena masa tugasnya sebagai gubernur akan berakhir.

Selain itu, Keuskupan Agung Jakarta menyatakan tidak terlibat dalam politik praktis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com