Pria bersenjata berusia 23 tahun itu percaya pasien di rumah sakit adalah pecandu narkoba dan mengatakan dia membenci pecandu narkoba.
Aturan soal kepemilikan senjata api di Thailand cukup ketat. Seseorang yang memiliki senjata api secara ilegal diancam dengan hukuman penjara hingga 10 tahun dan denda hingga 20.000 baht.
Pemohon lisensi pemilik senjata api harus memberikan alasan yang jelas untuk memiliki senjata api, seperti untuk berburu atau menjadi bagian dari koleksi.
Pemohon harus berusia minimal 20 tahun dan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan latar belakang yang mempertimbangkan perilaku pribadi, kondisi kehidupan, pendapatan, dan catatan kriminal apa pun.
Baca juga: Penembakan Thailand Tewaskan 37 Orang, Termasuk Istri dan Anak Pelaku
Meski memiliki aturan senjata api cukup ketat, namun kepemilikan senjata api di Thailand tergolong cukup tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lain di Asia Tenggara.
Perkiraan jumlah total senjata yang dipegang, secara legal dan ilegal, oleh warga sipil di Thailand adalah 10,3 juta pada tahun 2017, atau satu untuk setiap tujuh warga negara. Dari jumlah tersebut, sekitar 4 juta adalah ilegal.
Menurut data Gunpolicy.org, jumlah kematian tahunan akibat senjata api adalah 1.292 pada 2019, turun dari 2.953 kematian satu dekade sebelumnya.
Di dunia maya, warganet Thailand sering mengeluh tentang rasa aman yang menurun akibat peredaran senjata api. Menurut sebagian warganet, ada orang-orang yang menyombongkan kepemilikan senjata api.
Senjata api oleh beberapa orang dianggap sebagai simbol kekuasaan dan hak istimewa karena harganya mahal dan tidak mudah diperoleh secara legal.
Baca juga: UPDATE Penembakan Massal Thailand: 34 Orang Tewas, 22 adalah Anak-anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.