Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Kejanggalan yang Muncul di Awal Kasus Tewasnya Brigadir J...

Kompas.com - 12/08/2022, 08:04 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Diketahui, sejumlah polisi tidak berseragam mengganti dekoder kamera CCTV yang ada di kompleks perumahan satu hari setelah baku tembak terjadi.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa dirinya sudah mengetahui siapa personel polisi yang mengambil CCTV rusak di kompleks rumah dinas  Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan itu.

Berita lengkapnya ada di sini.

3. Hasil Otopsi

Hasil otopsi pertama jenazah Brigadir J dinilai tidak transparan. Kepolisian tidak menjelaskan secara gamblang terkat otopsi tersebut, bahkan pihak keluarga mengatakan banyak terjadi kejanggalan.

Sehingga keluarga meminta untuk dilakukan otopsi ulang kepada jenazah Brigadir J.

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan, pihak keluarga menemukan banyak bekas luka tak wajar di tubuh Brigadir J.

Menurut Kamaraudin, tidak hanya luka tembak yang terlihat di tubuh Brigadir J tetapi juga terdapat luka sayatan, memar, hingga lilitan.

Hingga saat ini hasil otopsi ulang tersebut masih belum keluar. Berita selengkapnya di sini

4. Narasi Baku Tembak karena Pelecehan Seksual

Di awal kasus tewasnya Brigadir J, polisi menduga adanya dugaan saling tembak antara Brigadir J dengan Bharada E.

Narasi tersebut pun diperkuat dengan laporan dari pihak Ferdy Sambo tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri jenderal bintang dua itu. 

Namun belakang diketahui cerita tersebut hanyalah rekayasa yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa dalam kasus tewasnya Brigadir J, tidak ada baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.

Ferdy Sambo menembakkan pistol milik Brigadir J ke dinding-dinding di TKP untuk membuat peristiwa tersebut seperti baku tembak. 

Berita lengkpanya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

Hoaks atau Fakta
Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan 'Rush Money'

Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan "Rush Money"

Hoaks atau Fakta
Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com