Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Julius Caesar, Pemimpin Politik dan Militer Tangguh Romawi

Kompas.com - 14/07/2022, 22:02 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Julius Caesar diangkat menjadi gubernur wilayah Galia yang luas (Eropa utara-tengah) pada 58 SM, di mana ia memimpin pasukan besar.

Selama Perang Galia berikutnya, Caesar melakukan serangkaian kampanye brilian untuk menaklukkan dan menstabilkan wilayah tersebut. Ia mendapatkan reputasi sebagai pemimpin militer yang tangguh dan kejam.

Keberhasilan Caesar yang besar di wilayah tersebut menyebabkan Pompey membencinya.
Ketika Caesar menaklukkan Galia, situasi politik di Roma menjadi semakin tidak stabil, dengan Pompey sebagai konsul tunggalnya.

Perang saudara dan kematian Caesar

Setelah kematian Crassus pada 53 SM, Pompey justru bersekutu dengan lawan Caesar dan memerintahkannya untuk menyerahkan pasukan untuk kembali ke Roma.

Caesar menolak, dengan berani dan tegas ia mengarahkan pasukannya untuk menyeberangi Sungai Rubicon ke Italia, sehingga memicu perang saudara antara pendukungnya dan pendukung Pompey. Caesar dan pasukannya mengejar Pompey ke Spanyol, Yunani dan, akhirnya, Mesir.

Baca juga: Mengenang Pembantaian Srebrenica yang Menewaskan 8.000 Muslim Bosnia...

Untuk mencegah Caesar menyerang Mesir, Ptolemy VIII membunuh Pompey pada 28 September 48 SM. Ketika Caesar memasuki Mesir, Ptolemy menghadiahkannya kepala Pompey yang terpenggal.

Usai mengalahkan Pompey, Caesar menghabiskan beberapa tahun berikutnya untuk memusnahkan musuh-musuhnya termasuk pendukung Pompey yang berada di Timur Tengah, Afrika, dan Spanyol.

Caesar mulai membuat beberapa reformasi drastis untuk menguntungkan kelas bawah dan menengah Roma.

Refomasi itu Seperti mengatur distribusi gabah bersubsidi, meningkatkan kekuatan senat untuk mewakili lebih banyak orang, mengurangi utang pemerintah, serta membuat kalender Julian.

Julius Caesar menyatakan dirinya sebagai diktator seumur hidup pada tahun 44 SM. Namun, perjuangannya untuk mempertahankan kekuasaan absolut itu tidak berjalan mulus.

Sekelompok senator bersekongkol untuk mengakhiri hidupnya karena khawatir Caesar akan menjadi raja seumur hidup.

Baca juga: Ledakan Tunguska yang Setara Seribu Bom Hiroshima, Sejarah di Balik Hari Asteroid Internasional

Pada 15 Maret 44 SM, para senator, yang dipimpin oleh Gaius Cassius Longinus, Decimus Junius Brutus Albinus dan Marcus Junius Brutus, menikam Caesar 23 kali. Julius Caesar jatuh berdarah di kaki patung Pompey.

Pembunuhan Caesar pada usia 55 membuatnya menjadi martir dan memicu siklus perang saudara yang mengakibatkan jatuhnya Republik Romawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu 'God Save the Queen'...

Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu "God Save the Queen"...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ruben Onsu Meninggal Dunia pada 19 Mei 2024

[HOAKS] Ruben Onsu Meninggal Dunia pada 19 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com