KOMPAS.com - TikTok merupakan salah satu platform media sosial dengan pengguna terbanyak di Indonesia.
Jumlah pengguna TikTok di Indonesia bahkan termasuk salah satu yang terbesar di dunia.
Menurut data Statista per Januari 2022, jumlah pengguna TikTok di Indonesia merupakan yang terbesar kedua di dunia, yakni mencapai sekitar 99 juta.
Posisi pertama ditempati Amerika Serikat dengan sekitar 136,5 juta pengguna, dan posisi ketiga ditempati Brasil dengan sekitar 74 juta pengguna.
Data ini menunjukkan bahwa TikTok merupakan salah satu platform penting dalam penyebaran informasi.
TikTok jelang Pemilu 2024
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja mengajak sejumlah platform media sosial, salah satunya TikTok Indonesia, untuk mengatasi potensi munculnya berbagai konten hoaks, fitnah, hingga ujaran kebencian menjelang Pemilu 2024.
Dilansir dari Antara, dalam rapat virtual Senin (11/7/2022) Bagja mengemukakan bahwa platform media memiliki potensi yang tinggi terpapar konten negatif tersebut.
Oleh karena itu, dia berharap TikTok bisa ikut berperan aktif sebagai penyejuk saat pesta demokrasi tersebut berlangsung.
"Kampanye di TikTok boleh, tetapi tidak melanggar aturan, seperti melakukan fitnah, ujaran kebencian, dan hoaks," kata Bagja.
Bagja menegaskan bahwa pihaknya tidak memberikan batasan bagi pengguna TikTok, khususnya saat berkampanye lewat konten di media sosial itu, asalkan tidak melanggar aturan dan etika kampanye.
Sementara itu, anggota Bawaslu Lolly Suhenty dalam waktu dekat akan menyerahkan rencana implementasi kerja sama serta draf nota kesepahaman (MoU) antara Bawaslu dan TikTok Indonesia.
"Kami akan buat MoU untuk hal-hal kerja sama secara umum. Setelah itu, kami akan membuat perjanjian kerja sama untuk mengatur hal-hal yang bersifat teknis," ujar Lolly
Komitmen lawan hoaks Pemilu 2024
Dalam kesempatan yang sama, Public Policy and Governmental Relations TikTok Indonesia Shiella Pandji memberi respons positif terhadap ajakan kerja sama untuk memerangi hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian pada pemilu mendatang.
"Kalau terkait dengan fitnah, ujaran kebencian, hoaks, no questioning kami sangat concern dengan hal itu. Kami pasti dengan senang hati berkolaborasi dengan Bawaslu untuk bersama melawan itu dalam Pemilu 2024," kata Shiella.
Sheila memastikan TikTok Indonesia akan mematuhi aturan hukum yang berlaku terkait dengan pemilu. Hal tersebut akan diterapkan dalam standar komunitas TikTok.
"Kami memiliki in-house moderator yang merupakan WNI yang memiliki pengetahuan tentang Indonesia, mengerti tentang hukum di Indonesia," ujar Shiella.
"Jadi, meskipun kami global platform, terkait dengan masalah hukum, standar komunitas kami mengacu pada hukum negara setempat," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.