Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang menyebut bahwa Imam Agung Ortodoks Rusia membuat pernyataan bahwa Islam akan memimpin dunia.
Terdapat beberapa potongan cuplikan video berbeda yang dikurasi dalam video berdurasi 6 menit 8 detik.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar.
Informasi yang menyebut bahwa imam agung ortodoks Rusia membuat pernyataan bahwa Islam akan memimpin dunia, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Dalam cuplikan video pertama, tampak sosok Presiden Rusia Vladimir Putin menghampiri sebuah peti bersama beberapa orang.
Cuplikan selanjutnya, Putin menaiki tangga bersama seorang berjubah hitam dengan serban putih.
Sementara potongan video lainnya menampilkan seorang pemimpin agama dengan jubah kuning sedang berkotbah di mimbar.
Berikut narasi yang disematkan di media sosial:
IMAM AGUNG ORTODOKS RUSIA SEBUT ISLAM AKAN MEMIMPIN DUNIA
Terdapat beberapa video berbeda yang digabungkan, kemudian dinarasikan secara keliru di media sosial. Namun, ada tiga video utama yang menunjukkan adanya kekeliruan dalam narasi tersebut.
Video pertama merupakan video ketika Presiden Rusia Vladimir Putin di Angkatan Laut Stavropegial Saint Nicholas.
Video ini diunggah oleh akun YouTube Orthodox Church pada 31 Jul 2017. Kunjungan Putin ke katedral tersebut dalam rangka Hari Angkatan Laut Rusia pada 27 Juli 2017.
Putin memberi penghormatan untuk menandai dua abad kematian Laksamana Ushakov dan Saint Andrew. Kunjungan ini beritakan oleh laman Kepresidenan Rusia, 30 Juli 2017.
Video menampilkan Putin bersama seorang dengan serban putih dengan sudut pandang berbeda diunggah oleh France 24 English, 23 September 2015.
Dalam video itu, Putin menghadiri acara pembukaan masjid terbesar di Eropa.
Pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Palestina Mahmud Abbas menjadi tamu kehormatan pada peresmian masjid seluas 20.000 meter persegi di Moskow, Rusia.
Putin bersama Ketua Dewan Mufti Rusia Ravil Gainutdin secara simbolik membuka masjid itu.
Diketahui, video kotbah seseorang memakai jubah kuning adalah Imam Besar Dmitry Smirnov.
Video kotbah itu telah beredar di internet setidaknya sejak 2012. Salah satunya seperti yang diunggah oleh akun YouTube ini.
Dalam video itu, Smirnov membuat pernyataan bahwa orang-orang Muslim lebih dekat dengan Kristus.
Dikutip dari Radio Free Europe, Smirnov merupakan imam agung asal Rusia yang terkenal karena pernyataan kontroversinya.
Misalnya, dia pernah menyerukan bahwa senjata nuklir sebagai penyelamat rakyat Rusia, menyinggung mengenai penghasilan rakyat untuk gereja, hingga menyebut pandemi Covid-19 sebagai fenomena yang sangat berguna.
Atas kritik publik, Smirnov pun dicopot dari posisi Ketua Komisi Keluarga Ortodoks Rusia.
Adapun pihak Gereja Ortodoks Rusia, mengumumkan kematiannya pada 21 Oktober 2020.
Narasi dalam video menyebut bahwa peneliti dari Pusat Studi Keamanan dan Kaukasus Regional Rusia, Nikolay Silaev mengungkapkan fenomena langka di mana perempuan Rusia banyak yang memeluk agama Islam.
Disebutkan, sumber klaim itu berasal dari Rbth.com.
Ketika ditelusuri, Rbth.com memang pernah menulis tentang perpindahan agama perempuan Rusia dan memuat pernyataan Silaev pada 29 Januari 2016.
Disebutkan, tidak ada statistik yang dapat diandalkan saat ini tentang jumlah muslim di Rusia. Silaev mengatakan, data yang tersedia tentang jumlah konversi agama di Rusia tidak cukup untuk menunjukkan tren.
"Kasus seperti itu cukup jarang, tetapi di Rusia mereka mendapatkan lebih banyak publisitas, daripada ketika Muslim pindah ke Kristen Ortodoks," katanya.
Dia memiliki pendapat berbeda dari narasi yang diklaim oleh narator di video.
Video yang menyebut bahwa Imam Agung Ortodoks Rusia membuat pernyataan bahwa Islam akan memimpin dunia, memuat informasi yang menyesatkan.
Video itu diambil dari sedikitnya tiga cuplikan berbeda yang tidak saling berkaitan.
Klaim yang diucapkan narator dalam video juga terbukti tidak sesuai dengan sumber aslinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.