Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan dengan narasi yang menyebutkan Turkmenistan menggratiskan biaya pemakaian gas, listrik, dan air bagi rakyat.
Dalam narasinya, beberapa akun membandingkan kondisi di Turkmenistan tersebut dengan di Indonesia yang harus membayar untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
Namun, berdasarkan penelusuran Kompas,com narasi tersebut kurang tepat, dan ada yang perlu diluruskan. Sebab, sejak 2019 tidak ada lagi gas, air, listrik maupun listrik gratis bagi rakyat Turkmenistan.
Sebelumnya, pada 1993 Turkmenistan memang sempat memberikan air, gas, dan listrik kepada rakyatnya. Namun, kebijakan tersebut telah dicabut dan tidak lagi berlaku saat ini.
Narasi tentang negara Turkmenistan yang menggratiskan tersebut dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini.
Dalam informasi yang disebar pada Juni 2022 dan Desember 2021, akun tersebut menjelaskan bahwa Turkmenistan masih membebaskan biaya penggunaan gas, air, dan listrik bagi rakyatnya.
Dalam narasinya salah satu akun menuliskan:
Turkmenistan
Jika di Indonesia kebutuhan hidup seperti air, listrik minyak hingga gas harus dibeli dengan uang, di negara ini kamu bisa mendapatkan semua itu dengan gratis.
Tentunya hal seperti ini akan sangat menghemat biaya hidup bukan.
Turkmenistan, merupakan negara yang menggratiskan semuanya mulai dari air, listrik, gas dan minyak yang sudah berlaku sejak 1993. Negara itu merupakan keempat yang memiliki cadangan gas alam terbesar di dunia.
Selain itu, negara itu juga dilindungi oleh Gurun Karakum yang menakup 70% bagian di Turkmenistan.
Setiap kendaraan di Turkmenistan diberikan bensin gratis, dengan 120 liter minyak untuk mobil. Sedangkan truk, bus, dan kontainer, mendapatkan 200 liter.Untuk pengendara motor, hanya mendapatkan 40 liter bensin.
Menariknya jika mereka kehabisan minyak diluar kapasitas yang diberikan, mereka hanya membayarnya dengan harga Rp3,500 per liternya.
Di negara ini juga sebagian besar penduduknya tidak pernah mematikan kompor gas, mereka juga meninggalkannya dengan api kecil