Pada 1837 dia telah mengalihkan fokusnya pada penemuan baru ini. Model telegraf Morse tidak lepas dari peran dan bantuan rekannya. Salah satunya yakni ahli kimia Leonard Gale.
Gale memperkenalkan Morse pada Joseph Henry yang merancang elektromagnetisme.
Jauh sebelum Morse memiliki gagasan tentang telegraf, pada 1831, Henry telah menerbitkan sebuah artikel berisi rincian yang menyarankan gagasan telegraf listrik.
Atas bantuan Gale dan pengetahuannya tentang artikel Henry, terbukti penting bagi sistem telegraf Morse karena Gale tidak hanya menunjukkan kelemahan dalam sistem, tetapi juga menunjukkan kepada Morse bagaimana cara meningkatkan kekuatan sinyal dan mengatasi masalah jarak yang ia hadapi dengan menggunakan sistem relai.
Dilansir dari Britannica, elektromagnet kuat yang dirancang Henry memungkinkan Morse mengirim pesan melalui kawat sepanjang 16 km yang dapat ditransmisikan oleh model pertamanya.
Baca juga: Mitos Area 51: Awal Mula Konspirasi hingga Militer AS Buka Dokumen
Bantuan lainnya datang dari seorang teman bernama Alfred Vail. Vail menawarkan diri untuk menyediakan bahan dan tenaga untuk membuat model di pabrik besi keluarganya di Morristown, New Jersey.
Di kemudian hari, Gale dan Vail menjadi mitra dalam hak telegraf Morse.
Pada 1838, Vail dan Morse telah mengembangkan sistem titik dan garis yang kemudian dikenal di seluruh dunia sebagai Kode Morse
Bencana ekonomi nasional yang melanda AS pada 1837 menghambat Morse untuk mendapatkan patennya. Permintaannya untuk membangun jalur telegraf ditolak oleh Kongres AS.
Dikutip dari arsip Perpustakaan Kongres AS, selama periode inilah Morse mengunjungi Eropa dan mencoba tidak hanya untuk mengamankan perlindungan paten di luar negeri, tetapi juga untuk memeriksa sistem telegraf yang bersaing di Inggris.
Setelah bertemu Charles Wheatstone, penemu salah satu sistem telegraf listrik, Morse menyadari bahwa meskipun pesaing utamanya telah membangun mekanisme yang cerdik, sistemnya sendiri jauh lebih sederhana, lebih efisien, dan lebih mudah digunakan.
Morse merasa sangat percaya diri. Sistemnya menggunakan pengirim otomatis yang terdiri dari pelat dengan batang logam panjang dan pendek yang mewakili kode Morse yang setara dengan alfabet dan angka.
Operator menggeser penunjuk yang terhubung ke baterai dan kabel pengirim melintasi jeruji, lalu titik dan garis yang sesuai dikirim melalui garis.
Penerima menggunakan elektromagnet dengan stylus, alat seperti pena. Ketika magnet beroperasi, stylus membuat jejak kecil pada pita kertas yang melilit mesin jam. Rekaman itu kemudian dibaca oleh operator.
Baca juga: Mengenang Ketika Soekarno Lantang Berkata ke AS: Go to Hell with Your Aid!