"Vaksin (AstraZeneca) tidak dapat menghasilkan virus baru di dalam tubuh manusia dan menyebabkan sesuatu seperti cacar monyet," kata Eom.
Cacar monyet tidak terkait vaksin Covid-19
Selain vaksin AstraZeneca, vaksin Covid-19 secara umum juga dituding sebagai penyebab mewabahnya cacar monyet di berbagai negara.
Namun, epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, cacar monyet bukan diakibatkan oleh vaksin Covid-19.
Penyakit ini sudah ada sejak 1958 dan ditemukan pada monyet, kemudian diteliti di laboratorium Denmark.
Kasus infeksi pertama cacar monyet pada manusia terjadi pada 1970, yang dialami seorang anak di Kongo.
"Kaitan dengan cacar monyet ini jelas sekali tidak punya dasar yang kuat. Virus ini ada di hewan dan sudah ada sejak lama. Pada banyak kasus, monkeypox ini terjadi di negara endemik seperti Afrika," ucap Dicky, seperti diberitakan Kompas.com.
Hingga kini belum ada data yang mengaitkan jumlah penderita cacar monyet yang pernah mengalami Covid-19 atau mendapat vaksin Covid-19.
Kendati demikian, klaim yang mengatakan bahwa vaksin mengakibatkan cacar monyet, menurut Dicky, tidak dapat dibenarkan.
"Jadi kalau dikaitkan dengan efek vaksinasi, selain jauh dari kebenaran juga lemah sekali argumennya," ujarnya.