Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Herry Wirawan Pemerkosa Santriwati Ditembak Mati Hari Ini

Kompas.com - 09/06/2022, 12:41 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial, melalui thumbnail artikel yang menyebut bahwa hari ini guru yang menghamili 21 santriwati akan ditembak dalam jarak lima meter tepat di bagian jantung.

Thumbnail tersebut menyertakan foto Herry Wirawan, pemerkosa 13 santriwati.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu tidak benar. Informasi dan foto asli dimanipulasi untuk menipu atau menyesatkan.

Narasi yang beredar

Informasi mengenai pemerkosa santriwati ditembak mati hari ini, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

Tautan artikel tersebut disebarkan pada rentang waktu yang berbeda-beda. Pada thumbnail, terdapat foto Herry Wirawan di antara para petugas, disandingkan dengan foto berlatar pegunungan, orang memakai baju oranye, putih, dan beberapa petugas berseragam hitam. Foto sebelah kanan disertai teks "eksekusi terpidana mati".

Berikut judul pada thumbnail:

TEPAT HARI INI ; Guru yang H4mili 21 Santri Akan Ditemb4k Dalam Jarak 5 Meter Tepat di Bagian Jantung

Tangkapan layar konten manipulasi di sebuah akun Facebook, Kamis (9/6/2022), mengenai pemerkosa santriwati ditembak mati hari ini.akun Facebook Tangkapan layar konten manipulasi di sebuah akun Facebook, Kamis (9/6/2022), mengenai pemerkosa santriwati ditembak mati hari ini.
Penelusuran Kompas.com

Ketika ditelusuri menggunakan reverse image search, foto Herry Wirawan yang digunakan identik dengan foto pada pemberitaan Kompas.com, 12 Januari 2022.

Tangkapan layar foto Herry Wirawan yang digunakan pada pemberitaan Kompas.com, 12 Januari 2022, bersumber dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Tangkapan layar foto Herry Wirawan yang digunakan pada pemberitaan Kompas.com, 12 Januari 2022, bersumber dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Foto tersebut bersumber dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Pada keterangan foto disebutkan: Herry Wirawan Pemerkosa 13 santriwati dituntut hukuman mati, kebiri, dan identitasnya disebarkan.

Ia dituntut dengan Pasal 81 ayat (1), (3), dan (5), jo Pasal 76D UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat (1) KUHP sebagaimana dakwaan pertama.

Sementara, foto lainnya bersumber dari tangkapan layar kanal YouTube Official iNews pada 10 Mei 2016.

Tampak pada detik ke-44, sudut pandang serupa, terdapat orang berbaju oranye, putih, serta beberapa petugas berseragam hitam.

Begitu pula dengan teks putih berlatar hitam beruliskan: jelang eksekusi terpidana mati.

Tangkapan layar kanal YouTube Official iNews, 10 Mei 2016, tentang persiapan eksekusi terpidana hukuman mati oleh Polda Jawa Tengah.YouTube Official iNews Tangkapan layar kanal YouTube Official iNews, 10 Mei 2016, tentang persiapan eksekusi terpidana hukuman mati oleh Polda Jawa Tengah.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com