Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Film Dokumenter Anti-Vaksin, Klaim Virus Corona adalah Bisa Ular

Kompas.com - 20/04/2022, 18:36 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Bukti-bukti serampangan dan tidak valid

Sepanjang wawancara itu, Ardis terus menyodorkan bukti-bukti yang ia klaim menunjukkan bahwa Covid-19 bukan virus melainkan bisa ular.

Ardis misalnya, menyebut seorang peneliti Universitas Pittsburg yang ditembak mati pada Mei 2020 dibunuh karena hendak mengungkap bahwa Covid-19 adalah racun ular.

Namun, pihak universitas mengatakan kepada PolitiFact bahwa tuduhan itu "tidak benar dan tidak valid. Polisi juga mengatakan, insiden tersebut tidak terkait dengan pekerjaan peneliti.

Menjelang akhir film, Ardis mengeklaim bahwa frasa "pandemi virus corona" dapat diterjemahkan dalam bahasa Latin menjadi "pandemi racun raja kobra."

Massimo Ce, seorang leksikografer di Thesaurus Linguae Latinae, kamus bahasa Latin terbesar di dunia, mengatakan, penafsiran itu benar-benar salah.

Ia mengatakan, tstilah corona telah digunakan berabad-abad sebelumnya dalam bahasa Latin untuk menggambarkan lingkaran cahaya yang terlihat di sekitar matahari dan bulan.

Klaim keliru soal remdesivir, vaksin, dan air minum

Ardis mengeklaim bahwa racun ular yang disebut sebagai Covid-19 disebarkan melalui remdesivir, vaksin mRNA, dan air minum.

Menurutnya, hal itu terbukti dari warna remdesivir dan racun ular yang sama-sama memiliki warna putih hingga kekuningan saat disimpan.

Ardis juga menunjukkan sebuah klip video dari acara TV fiksi, di mana seorang karakter diracuni melalui minumannya untuk mendukung klaim racun menyebar lewat air minum.

Gilead, produsen remdesivir, mengatakan, klaim Ardis tentang obat yang mengandung racun ular dan menyebabkan kematian massal sepenuhnya salah.

Dr. Katherine Seley-Radtke, profesor kimia dan biokimia di University of Maryland, Baltimore County, mengatakan, remdesivir jelas bukan racun dari ular.

Ia mengatakan, struktur obat itu telah berulang kali dikonfirmasi sebagai "analog nukleosida, sementara racun ular adalah "campuran kompleks dari segala macam hal."

Pfizer juga mengatakan kepada PolitiFact bahwa vaksin mRNA-nya "sepenuhnya sintetis dan tidak mengandung produk hewani."

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, virus corona juga belum terdeteksi dalam air minum.

Pencipta acara TV fiksi yang dikutip Ardis mengatakan kepada FactCheck.org, adegan keracunan, yang ditayangkan pada tahun 2017, tidak dimaksudkan untuk menggambarkan pandemi atau plot jahat yang dijelaskan Ardis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com