Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Tengkorak Bertanduk Ditemukan di Pennsylvania pada 1880-an

Kompas.com - 20/04/2022, 15:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial, mengenai tengkorak manusia bertanduk yang ditemukan di Pennsylvania pada 1880-an.

Disebutkan bahwa tengkorak ini ditemukan bersama kerangka setinggi 7 kaki dan dibawa ke Museum Investigasi Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi mengenai tengkorak manusia bertanduk yang ditemukan di Pennsylvania pada 1880-an, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

Unggahan tersebut menyertakan foto sebuah tengkorak yang memiliki tanduk di bagian atasnya.

Berikut narasi lengkapnya:

Sayre adalah sebuah kota kecil di Bradford County, Pennsylvania, 59 mil barat laut Scranton. Tahun yang tepat tidak diketahui, namun selama 1880-an gundukan sebuah kuburan besar ditemukan di Sayre.

Dilaporkan bahwa sekelompok orang Amerika menemukan beberapa tengkorak dan tulang manusia aneh. Kerangka itu milik anatomis laki-laki normal dengan pengecualian tulang menonjol (tanduk) terletak sekitar dua inci di atas alis. Ternyata bahwa tengkorak itu tanduk.

Tulang-tulang itu dicirikan sebagai raksasa, karena mereka mewakili orang lebih dari tujuh kaki tinggi. Para ilmuwan memperkirakan bahwa korban telah dimakamkan di sekitar AD 1200.

Penemuan arkeologi dibuat oleh sekelompok yg disegani, antiquarians, termasuk Dr GP Donehoo, negara bagian Pennsylvania pembesar Gereja Presbyterian; AB Skinner, American Investigating Museum, dan WKMorehead, dari Phillips Academy, Andover, Massachusetts.

Itu bukan pertama kalinya bahwa tengkorak bertanduk raksasa telah ditemukan di Amerika Utara. Selama abad ke-19, tengkorak serupa ditemukan di dekat Wellsville, New York dan di pertambangan dekat desa ke El Paso, Texas.

Pada suatu waktu dalam sejarah, tanduk manusia digunakan sebagai tanda-tanda kerajaan. Alexander Agung digambarkan dengan tanduk pada beberapa koinnya.

Pada waktu Musa, tanduk adalah simbol otoritas dan kekuasaan. Banyak dewa-dewa, termasuk Yahweh, telah digambarkan dengan tanduk. Menurut catatan sejarah, tulang-tulang Sayre tersebut diduga dikirim ke museum investigasi amerika di Philadelphia.

Namun, artefak yang dicuri dan tidak pernah terlihat lagi. Jelas dari gambar tengkorak memang ada, tetapi banyak orang mengklaim penemuan itu sebagai hoax. Banyak website yg menerangkan bahwa obyek itu berasal dari luar bumi.

Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, tentang tengkorak manusia bertanduk yang ditemukan di Pennsylvania pada 1880-an.akun Facebook Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, tentang tengkorak manusia bertanduk yang ditemukan di Pennsylvania pada 1880-an.

Penelusuran Kompas.com

Profesor antropologi di University of Central Florida, Erin Kimmerle mengatakan bahwa foto tengkorak bertanduk itu bukanlah foto tengkorak asli.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com