Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Dikutip dari USA Today, 4 April 2022, memang ada penemuan kerangka manusia kuno dengan ukuran yang lebih panjang yang dikaitkan dengan gigantisme.
Kerangka tinggi tersebut dikaitkan dengan kelainan genetik yang menyebabkan individu mengalami pertumbuhan linier abnormal akibat kelebihan faktor pertumbuhan, seperti insulin.
Contohnya seperti yang diulas dalam jurnal ini.
National Geographic pada 10 November 2012 juga menulis tentang penemuan kerangka manusia yang diduga mengalami gigantisme karena memiliki panjang 6 kaki 8 inci (202 centimeter).
"Frekuensinya diyakini sekitar 8 kasus per 1 juta orang. Saya tidak yakin apakah itu lebih sering di masa lalu karena pengujian dan perawatan sebelumnya mungkin dilakukan sekarang," ujar Kimmerle.
Kendati demikian, sejauh ini tidak ada bukti maupun catatan ilmiah yang mendukung tentang penemuan tengkorak bertanduk.
Universitas Pennsylvania memiliki koleksi 1.300 tengkorak yang termasuk dalam Koleksi Morton Museum Penn.
Namun, tidak ada museum dengan nama Museum Investigasi Amerika, seperti yang disebutkan pada narasi yang beredar.
Kimmerle menegaskan, tidak ada museum dengan nama itu.
Narasi mengenai tengkorak manusia bertanduk yang ditemukan di Pennsylvania pada 1880-an adalah hoaks.
Tidak ada bukti maupun catatan ilmiah yang mendukung penemuan tengkorak bertanduk.
Selain itu, tidak ada museum bernama Museum Investigasi Amerika seperti yang disebutkan dalam narasi yang beredar.