Tepat sebelum Revolusi Amerika, bentuk ujung gagang sendok berubah. Kali ini bulat, lonjong atau runcing dan lebih menurun. Pengrajin mengukir desain halus dengan inisial pemilik di bagian depan atau membubuhkan inisial mereka sendiri di bagian belakang.
Beberapa jenis sendok baru kemudian dibuat untuk berbagai kebutuhan yang berbeda.
Misalnya, sendok khusus untuk mentega, sendok mustard, sendok garam, sendok saus besar, sendok es krim, sendok teh dan kopi, sendok sup, dan sendok lainnya untuk keperluan makan.
Selain dari logam, seperti kuningan atau perak, sendok modern banyak yang menggunakan bahan stainless steel.
Belakangan, ada sendok yang lebih populer yakni sendok dari bahan plastik.
Sendok plastik belakangan jadi perdebatan warganet di Twitter pada Senin (21/2/2022).
Berdasarkan data Get Day Trens, topik "Tanpa Sendok" menempati trending ke-6 di Indonesia dengan 11,2 ribu tweet.
Perbincangannya didominasi oleh dampak lingkungan dari penggunaan sendok plastik.
Menurut survei Greenpeace Indonesia pada 2021 bertajuk Bumi Tanpa Plastik menyebutkan, meskipun masyarakat sadar akan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik, tetapi ada beberapa hambatan yang menghalangi mereka untuk berhenti menggunakannya.
Selain aksesibilitas, kepraktisan, dan harga, salah satu masalahnya adalah kurangnya alternatif atau masalah ketersediaan.
Sebagian besar produk esensial seperti makanan dan minuman seperti mie instan, air mineral, jajanan, produk perawatan pribadi (sabun, sampo, make up) atau produk perawatan rumah tangga didominasi oleh plastik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan 30 Oktober - 8 November 2020 kepada sampel publik di kota besar, seperti Jakarta, Medan, dan Makassar, sebenarnya publik menunjukkan niat cukup besar untuk mengurangi dan mengganti penggunaan plastik sekali pakai.
Hanya saja, penanggulangan masalah sampah plastik ini tidak bisa diatasi dengan niat satu dua orang, atau kelompok tertentu saja.
Menurut survei terhadap 623 responden, lebih dari separuh responden memandang produsen atau distributor sebagai pihak yang paling bertanggung jawab untuk mengurangi kemasan penggunaan plastik sekali pakai.
Sementara, 22 persennya mengatakan bahwa pemerintah juga menjadi pihak yang betanggung jawab dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.