Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos Terkait Kloning Hewan

Kompas.com - 23/02/2022, 09:14 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan ini, Februari 2022, genap 25 tahun sejak pengumuman kelahiran domba pertama hasil kloning, Dolly, pada 22 Februari 1997.

Keberhasilan para ilmuwan mengkloning Dolly dari sel domba dewasa, lalu menanamnya ke induk pengganti hingga akhirnya lahir ke dunia, menjadi terobosan besar di bidang sains.

Sejak saat itu, kloning tak lagi menjadi hal yang mustahil, dan bahkan menjadi sebuah prosedur yang terus disempurnakan oleh para ilmuwan.

Namun demikian, ternyata masih banyak hal-hal seputar kloning yang disalahpahami oleh banyak orang, hingga melahirkan beragam mitos terkait prosedur itu.

5 mitos terkait kloning hewan

Dikutip dari laman resmi Food & Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, berikut sejumlah mitos seputar kloning:

1. Mitos: kloning adalah DNA hewan tertentu yang dicangkokkan ke tubuh lain

Menurut FDA hal itu tidak benar. Klon dilahirkan sama seperti hewan lainnya. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa klon tidak memerlukan sperma dan sel telur untuk bersatu menjadi embrio.

Embrio klon dibuat dengan menggunakan seluruh sel atau inti sel dari hewan donor dan menggabungkannya ke sel telur yang intinya dihilangkan.

Embrio itu ditanamkan ke dalam rahim pengganti (istilah ternak yang digunakan peternak untuk merujuk pada induk betina dari seekor hewan) untuk tumbuh seolah-olah itu berasal dari transfer embrio atau fertilisasi in vitro.

Baca juga: Ilmuwan Malaysia Gunakan Teknologi Kloning Kembalikan Badak Sumatera

2. Mitos: hewan hasil kloning memiliki tampilan dan temperamen yang identik dengan donornya

Mitos tersebut dibantah oleh FDA. Hewan hasil kloning tidak selalu identik dengan donornya.

Faktanya, banyak hewan hasil kloning yang memiliki sedikit variasi, misalnya dalam warna dan pola bulu.

Sementara itu, genetik tidak sepenuhnya memberikan pengaruh dalam pembentukan temperamen. Temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh cara hewan dibesarkan.

3. Mitos: hewan hasil kloning mudah terserang masalah kesehatan

Menurut FDA, sebagian besar klon babi dan kambing lahir sehat, tumbuh normal, dan tidak lebih rentan terhadap masalah kesehatan daripada rekan-rekan non-klon mereka.

Kebanyakan klon yang normal saat lahir menjadi sekuat dan sehat seperti hewan muda lainnya.

Baca juga: Snuppy, Anjing Kloning Pertama di Dunia, Dikloning Ulang dan Sukses

Klon anak sapi dan domba dengan kelainan saat lahir dapat terus memiliki masalah kesehatan selama beberapa bulan pertama.

Akan tetapi setelah usia enam bulan, mereka benar-benar tidak dapat dibedakan dalam penampilan dan pengukuran darah dari hewan yang dibiakkan secara konvensional pada usia yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com