Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aneka Macam Hoaks Terkait Buah dan Sayur...

Kompas.com - 24/01/2022, 10:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Mengkonsumsi buah dan sayur memang menyehatkan karena membawa manfaat baik bagi tubuh. Namun, muncul berbagai informasi kesehatan yang keliru seputar buah dan sayur.

Beredar misinformasi yang menyebut bahwa buah atau sayur berbahaya bagi tubuh karena kandungan tertentu.

Ada pula yang mengklaim bahwa kandungan dalam buah dan sayur bisa menyembuhkan penyakit.

Narasi itu menjadi hoaks karena tidak ada pembuktian ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

Baca juga: Menelusuri Istilah Fake News dan Imbasnya pada Jurnalisme...

Berikut aneka buah dan sayur yang kerap menjadi bahan sebaran hoaks.

1. Kandungan enzim papain dalam buah pepaya

Beredar narasi yang mengklaim bahwa enzim papain dalam buah pepaya mengakibatkan gangguan pencernaan, memperlambat detak jantung, ruam kulit, dangguan sistem reproduksi, dan darah jadi encer.

Kandungan enzim papain memang ada dalam pepaya. Akan tetapi, kandungan ini lebih banyak terdapat pada bagian daun dan bukan buahnya.

Dokter spesialis gizi Klinik Inge Permadhi mengatakan, enzim papain memang sering dipakai untuk mengelola makanan, seperti melembutkan daging.

Kemampuan enzim papain untuk melembutkan daging tersebut, bukan berarti akan menyebabkan pengaruh yang sangat parah dalam tubuh manusia.

"Papain itu memang ada. Jadi kan kadang-kadang daging itu sering dikasih bubuk enzim papain atau daging itu ditutup sama daun pepaya. Jadi untuk melembutkan supaya gak jadi keras," jelas Inge, dilansir dari pemberitaan Kompas.com, pada 9 April 2021.

Bagi orang yang memiliki alergi, tentu pepaya akan berpengaruh pada tubuhnya.

Namun, bagi orang normal memakan buah pepaya dalam jumlah banyak tidak akan menimbulkan efek buruk.

Dia berpendapat, makanan apa pun yang dikonsumsi secara berlebih memang menimbulkan reaksi tertentu.

Akan tetapi, pepaya yang dikonsumsi setiap hari dengan jumlah wajar justru bisa menyehatkan.

Ilustrasi petai. Petai atau pete memiliki manfaat kesehatan.SHUTTERSTOCK/BlackAkaliko Ilustrasi petai. Petai atau pete memiliki manfaat kesehatan.

2. Petai disebut bisa menyembuhkan sakit kaki dan pinggang, serta kanker

Petai menjadi makanan pelengkap favorit sebagian masyarakat Indonesia. Tersiar narasi bahwa makan petai bisa menyembuhkan sakit kaki, sakit pinggang, hingga kanker karena mengandung gelatin.

Pengajar di Program Studi Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Lily Arsanti Lestari menepis hoaks tersebut.

Lily mengatakan, sejauh ini belum ada penelitian yang menyebutkan khasiat petai untuk indikasi penyakit tersebut.

"Hoaks. Belum ada (penelitian), paling yang ada cuma info berantai seperti ini," kata Lily seperti diwartakan Kompas.com pada4 September 2021.

Dia juga menampik adanya kandungan gelatin, karena gelatin hanya ditemukan di kulit atau tulang hewan.

Kesaksian beberapa orang kurang bisa digunakan sebagai bukti empiris dan tidak dapat digeneralisir. Pasalnya, efek pangan untuk penyakit tertentu bisa berbeda pada setiap individu.

Pihkanya menjelaskan, petai memang mengandung mineral dan antioksidan golongan fenol. Namun, manfaat kesehatan tersebut tetap harus diuji untuk pembuktian dan penentuan kadarnya.

"Memang petai mengandung berbagai senyawa aktif yang secara teori memiliki manfaat kesehatan. Tapi untuk konfirmasi manfaat kesehatannya perlu diuji pada subjek manusia," tuturnya.

3. Jengkol dan petai sebabkan stroke

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini beredar informasi yang menyebut bahwa pete dan jengkol bisa menyebabkan stroke.

Pada Oktober 2021, beredar video viral yang menampilkan perempuan itu mengeluh sakit dan bentuk wajahnya miring seperti gejala stroke.

Seorang pria dalam video mengatakan, perempuan tersebut sering mengonsumsi jengkol dan petai, lalu mengimbau masyarakat untuk tidak mengkonsumsinya agar terhindar dari stroke.

Narasi yang disampaikan pria dalam video keliru. Dokter spesialis saraf RSUP Dr Sarjito Sleman, dr. Paryono, Sp.S(K), mengatakan, tidak ada hubungannya antara makan jengkol dan petai dengan stroke.

"Yang jelas faktor risiko stroke tidak ada jengkol dan petai, tapi hipertensi, merokok, gula, asam urat," kata Paryono seperti diberitakan Kompas.com, 28 Oktober 2021.

Khusus untuk petai, Paryono memperingatkan bahwa kandungan dalam petai bisa meningkatkan risiko asam urat. Namun tidak dengan stroke.

"Memang kandungan petai kan bisa meningkatkan urin, asam urat meningkat, itu banyak laporan (studi). Kalau stroke sejauh pengetahuan saya belum ada," jelas dia.

Ilustrasi jambu kristalShutterstock/dwi putra stock Ilustrasi jambu kristal

4. Jambu kristal putih dapat menangkal virus corona Covid-19.

Di awal masa pandemi Covid-19, beredar kabar yang menyebut bahwa mengkonsumsi jambu kristal putih bisa menangkal virus corona. Setelah ditelusuri, informasi ini keliru.

Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) Prof dr Ari Fahrial Syam mengatakan, jambu kristal putih memang sempat diuji oleh UI dan IPB, menggunakan metode penelitian bioinformatika sebagai kandidat potensial untuk pencegahan Covid-19.

Namun demikian, hasil uji klinik dari penelitian tersebut belum secara final menjelaskan kemanjurannya alias masih dalam tahap analisis.

Pada umumnya, buah seperti jambu kristal putih mengandung karbohidrat untuk energi, multi-vitamin, mineral, antioksidan, serat dan kandungan air. Namun belum ada bukti kuat untuk pengobatan Covid-19.

"Belum bisa (dikatakan efektif menangkal Covid-19) sampai menunggu hasil paling tidak secara penelitian bioinformatika bisa digunakan anjuran boleh. Tapi tidak boleh klaim," ucap Ari, seperti diberitakan Kompas.com pada22 Februari 2021.

Hingga saat ini, secara khusus belum ada makanan yang spesifik untuk mencegah atau menangkal virus corona Covid-19.

5. Sayur pakis bisa menyebabkan kanker lambung

Tersiar narasi yang menyebut bahwa sayur pakis bisa menyebabkan kanker, karena mengandung spora berpembuluh, yang bisa menghasilkan terpenol glucoside penyebab kanker lambung.

Menurut ahli gizi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Toto Sudargo, SKM, MKes, memang ada beberapa jenis pakis tertentu yang mengandung senyawa berbahaya, seperti ptaquilosida.

Akan tetapi, pakis yang biasa dikonsumsi seperti pakis sayur atau Diplazium esculentum tidak berbahaya jika dimasak dengan benar.

Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa pakis sayur atau Diplazium esculentum mengandung terpineol glucoside penyebab kanker. Sehingga, pakis sayur yang dicuci dan dimasak dengan matang tidak berbahaya.

"Beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa sayur pakis menyebabkan kanker, kemungkinan kesalahan dalam proses pengolahan, maupun kesalahan memilih jenis pakis," terang Toto, diwartakan Kompas.com pada 16 November 2021.

Ilustrasi garo daun pepaya.Dok.Shutterstock/Ika Rahma H Ilustrasi garo daun pepaya.

6. Daftar sayuran yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil

Beredar daftar sayuran yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil di media sosial Facebook. Terdapat lima jenis sayuran beserta penyakit yang bisa ditimbulkannya, yakni:

  • Daun pepaya memicu ari-ari menjadi rapuh
  • Pestisida dalam lalapan mentah berisiko menyebabkan keguguran
  • Pare membuat kelahiran prematur
  • Kotoran dalam taoge yang dikonsumsi berlebih menyebabkan gangguan kehamilan
  • Kangkung mentah atau setengah matang yang ditakutkan mengandung mikroba yang menyebabkan kematian

Terkait sebaran hoaks tersebut, dokter kandungan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, dr Boy Abidin Sayur mengatakan bahwa sayur-sayuran itu boleh dikonsumsi ibu hamil, asalkan sudah dicuci bersih.

Apabila ragu mengkonsumsi sayur itu, Boy menyarankan untuk mengkonsumsinya dengan cara dimasak sampai matang terlebih dahulu.

"Bisa ada telur cacing, bisa ada kuman-kuman lain, jadi ya memang dimasak matang saja supaya kita yakin bahwa semuanya itu hilang," ucap Boy, dikutip dari Kompas.com 16 Mei 2021.

Sebaliknya, konsumsi sayur justru jadi hal yang perlu bagi ibu hamil untuk memenuhi gizi seimbang. Yang perlu diperhatikan adalah kebersihan bahan makanan dan kebersihan saat ibu hamil sedang makan.

"Artinya dia kan sayur, buah, perlu dikonsumsi secara seimbang sebagai serat saat hamil," kata Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

Hoaks atau Fakta
Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu 'God Save the Queen'...

Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu "God Save the Queen"...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com