Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Terlibat Pencucian Uang, Bambang Pacul Ditangkap KPK

KOMPAS.com - Sebuah konten Facebook mengeklaim, Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Politisi PDI-P yang akrab disapa Bambang Pacul itu disebut terbukti terlibat transaksi pencucian uang senilai Rp 349 triliun.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Konten yang mengeklaim Bambang Wuryanto ditangkap KPK dibagikan oleh akun Facebook ini pada Senin (10/4/2023).

Berikut narasi yang dibagikan:

INFORMASI TERUPDATE TERBUKTI TERLIBAT PENCUCIAN DANA 349 TRILIUN AKHIRNYA BANGBANG P4CUL DI C1DVK KPK--

Konten itu memuat video berdurasi 8 menit 24 detik yang telah mendapatkan lebih dari 225.000 tayangan sejak diunggah.

Video tersebut menampilkan klip pernyataan Bambang.

"Di sini boleh ngomong galak, Pak, tapi Bambang Pacul ditelepon ibu, 'Pacul berhenti!', 'Siap! Laksanakan!'," kata Bambang.

Narator video kemudian membacakan sebuah narasi.

"Bambang Pacul mengakui dana 349 triliun mengalir ke partainya, yakni PDIP," demikian petikan narasi yang dibacakan.

Penelusuran Kompas.com

Setelah ditelusuri, pernyataan Bambang dalam video tersebut disampaikan saat rapat Komisi III DPR dengan Menko Polhukam Mahfud MD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 29 Maret 2023.

Dalam rapat tersebut, Mahfud MD meminta DPR segera mengesahkan RUU Perampasan Aset serta RUU Pembatasan Transaksi Uang Kartal.

Bambang kemudian menjawab, pemerintah harus melobi para ketua umum partai politik jika ingin kedua RUU itu disahkan.

Sementara, judul konten yang mengeklaim Bambang Pacul ditangkap KPK tidak sesuai dengan isi narasi yang dibacakan oleh narator.

Narasi itu bersumber dari artikel Populis.id, 5 April 2023, berjudul "Bambang Pacul Keceplosan, Akui Dana Rp349 Triliun Mengalir ke Partainya, Begini Faktanya".

Artikel tersebut melakukan pemeriksaan fakta terhadap video YouTube yang mengeklaim Bambang Pacul mengakui bahwa PDI-P menerima Rp 349 triliun dari transaksi pencucian uang.

Berdasarkan pemeriksaan fakta yang dilakukan Populis.id, klaim tersebut terbukti tidak benar. Namun, artikel cek fakta Populis.id dicatut untuk membangun narasi menyesatkan.

Adapun KPK belum melakukan penangkapan atau penetapan tersangka terkait transaksi janggal Rp 349 triliun yang ramai dikaitkan dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Dilansir Kompas.com, pemerintah baru akan membentuk satuan tugas (satgas) untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

Satgas itu terdiri dari PPATK, Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea Cukai, Bareskrim Polri, Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Bidang Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kemenko Polhukam.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten Facebook yang mengeklaim Bambang Pacul ditangkap KPK karena terlibat pencucian uang Rp 349 triliun adalah hoaks.

Konten itu mencatut artikel cek fakta Populis.id untuk membangun narasi menyesatkan.

Adapun KPK sejauh ini belum melakukan penangkapan atau penetapan tersangka terkait transaksi janggal Rp 349 triliun yang ramai dikaitkan dengan Kemenkeu.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/04/11/132400182/-hoaks-terlibat-pencucian-uang-bambang-pacul-ditangkap-kpk

Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke