Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sunan Kudus dan Tradisi Kurban Kerbau Saat Idul Adha

KOMPAS.com - Sunan Kudus memiliki cara khas dalam melakukan dakwah Islam kepada masyarakat Kudus, Jawa Tengah, yang pada masa lampau mayoritas memeluk agama Hindu.

Adapun Sunan Kudus merupakan satu dari sembilan pendakwah Islam di Pulau Jawa yang dikenal sebagai Wali Songo.

Dalam berdakwah, Sunan Kudus mengedepankan prinsip kerukunan antarumat beragama.

Salah satunya tercermin dari tradisi menyembelih kerbau alih-alih sapi saat Idul Adha. Tradisi tersebut diajarkan Sunan Kudus kepada pemeluk Islam di Kudus pada masa itu.

Dikutip dari Harian Kompas, 20 Juni 1993, asal muasal tradisi ini dapat ditarik hingga awal abad ke-16, ketika Sunan Kudus mulai berdakwah kepada masyarakat setempat.

Dia mencoba menarik simpati masyarakat dengan melarang atau mengimbau pengikutnya agar tidak menyembelih sapi, karena sapi merupakan hewan yang disucikan umat Hindu.

Dengan cara ini Sunan Kudus berusaha meluaskan ajaran Islam tanpa menyinggung perasaan umat agama yang lain. Secara bertahap, akhirnya masyarakat Kudus saat itu banyak yang tertarik untuk mengikuti ajaran Islam.

Meski larangan atau anjuran tidak menyembelih sapi itu hanya merupakan salah satu kiat Sunan Kudus, tapi ternyata hal ini mengakar pada masyarakat Kudus.

Hal itu bisa dibuktikan dengan keragaman kuliner khas Kudus yang menggunakan daging kerbau sebagai bahan utamanya, seperti sate kerbau, dan juga soto kerbau.

Dilansir Kompas.com, kisah lain menyebutkan, Sunan Kudus pernah menggunakan sapi sebagai sarana agar warga tertarik mendengar dakwahnya. Dia membeli seekor sapi dari India.

Sunan Kudus kemudian memelihara sapi tersebut di pekarangan rumahnya. Masyarakat Kudus tertarik dengan apa yang akan dilakukan oleh Sunan Kudus terhadap sapi tersebut, sehingga mereka berbondong-bondong mendatangi kediamannya.

Kepada orang-orang yang penasaran itu Sunan Kudus bercerita bahwa ia pernah diselamatkan oleh seekor sapi, sehingga ia melarang masyarakat Kudus untuk menyembelih sapi.

Banyak pemeluk Hindu kagum dengan kisah Sunan Kudus, dan tidak sedikit dari mereka menganggapnya titisan Dewa Wisnu. Maka dari itu, mereka bersedia untuk mendengarkan ceramah Sunan Kudus.

Dosen Filsafat Budaya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus Nur Said, mengatakan, tradisi sembelih kerbau merupakan cara Sunan Kudus menunjukkan nilai-nilai luhur Islam, yakni dakwah yang merangkul dan bukan memukul.

"Inti dari Islam itu kan sebetulnya rahmatan lil 'alamin. Maksudnya adalah merahmati, jadi kepada kelompok lain, walaupun beda agama, beda suku, rahmah itu harus diberikan. Dalam menyampaikan Islam pun harus penuh dengan cinta kasih," kata Nur Said dalam wawancara dengan Kompas.com, 29 Juli 2020.

Dia juga mencontohkan, salah satu bukti toleransi dakwah Islam di masa silam adalah kehadiran Menara Kudus yang berada di Masjid Agung Kudus. Menara itu memiliki konstruksi seperti bangunan umat Hindu yang ada di Bali.

"Kalau Menara Kudus menjadi bukti arkeologis, maka menyembelih kerbau juga menjadi bukti tradisi, dalam konteks perdamaian kemudian menjadi relevan. Tidak hanya di Kudus semata, namun juga perlu diadopsi di seluruh dunia, tentang penyampaian Islam secara ramah dan toleran," tuturnya.

Mengenal Sunan Kudus

Dilansir Kompas.com, Sunan Kudus dilahirkan sekitar tahun 1400 Masehi. Sewaktu dilahirkan, dia diberi nama Ja'far Shadiq.

Sunan Kudus adalah putra dari Sunan Ngudung dan Syarifah Ruhul. Ayah Sunan Kudus, yakni Sunan Ngudung adalah salah satu tokoh penyebaran agama Islam di daerah Jipang Panolan, Blora. Sedangkan ibunya adalah adik Sunan Bonang.

Sebelum berdakwah, Sunan Kudus berguru kepada ayahnya. Dia juga berguru ke beberapa ulama, seperti Kyai Telingsing, Ki Ageng Ngerang, dan Sunan Ampel.

Bersama masyarakat Kudus, Sunan Kudus membangun masjid Kudus dengan menara, padasan atau tempat wudhu yang mengadopsi arsitektur bergaya bangunan Hindu-Budha.

Masjid Kudus atau Masjid Al-Aqsa yang dibangun pada tahun 956 H ata 1537 M memiliki menara yang berbentuk seperti candi.

Sunan Kudus mendapat gelar Wali Al-'Ilmi, berarti orang yang memiliki ilmu luas, yang diberikan oleh Wali Songo.

Sunan Kudus wafat sekitar tahun 1550 Masehi. Dia meninggal saat menjadi imam salat subuh di Masjid Menara Kudus, dalam posisi sujud. Kemudian, dia dimakamkan di lingkungan Masjid Menara Kudus.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/03/30/121934782/sunan-kudus-dan-tradisi-kurban-kerbau-saat-idul-adha

Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke