Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Atasi Gigitan Ular dengan Ramuan dan Dibalut Kafan

KOMPAS.com - Tips mengatasi gigitan ular kobra beredar di media sosial. Caranya dengan membuat ramuan dari tumbukan kunyit, seledri, dan minyak kayu putih.

Ramuan itu dioleskan ke bagian tubuh yang digigit kemudian bungkus seluruh tubuh dengan kain kafan.

Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Sejumlah akun Facebook, seperti ini, ini, ini, ini, ini, dan ini mengunggah kiat mengatasi gigitan ular kobra.

Narasi yang disebar melalui gambar yang sama itu meresepkan ramuan, kemudian membungkus seluruh tubuh dengan kain kafan.

"Sekedar ngasih info, kalau kita di patuk ular berbisa," tulis salah satu akun pada Selasa (17/1/2023).

Berikut teks yang tertulis pada gambar:

Tahukah Kamu?

jika anda digigit ular cobra jangan panik, tumbuk kunyit seledri dan minyak kayu putih. oleskan ke bagian yang digigit lalu bungkus seluruh tubuh dengan kain kafan.

"Itu cara yang tidak sesuai dengan SOP yang ada di medis," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/1/2023).

Menurutnya, berikut beberapa hal yang sebaiknya dilakukan ketika seseorang digigit ular:

  1. Kenali jenis ularnya
  2. Pindahkan korban untuk menghindari gigitan kedua
  3. Tempatkan di tempat yang tenang dan hangat
  4. Kurangi aktivitas fisik, pergerakan seperti berjalan dapat membantu bisa ular menyebar lebih luas
  5. Lepas cincin, jam tangan, dan longgarkan pakaian
  6. Pasang bidai dan balutan kompresi yang tidak terlalu ketat pada tangan atau kaki yang terkena gigitan
  7. Pastikan pada tangan atau kaki yang dibidai dan dibalut nadi tetap kuat dan ujung jarinya tidak kebiruan
  8. Segera bawa pasien ke rumah sakit terdekat

Pakar gigitan ular dan toksikologi, Tri Maharani menyampaikan, hal terpenting ketika terkena gigitan ular adalah melakukan imobilisasi.

Pertolongan pertama yang tepat adalah membuat bagian tubuh yang tergigit agar tidak bergerak sepenuhnya.

Tindakan seperti memijat, mengikat, atau mengisap darah dari area yang tergigit ular adalah tindakan keliru.

"Padahal perlakuan tersebut justru memudahkan racun dari ular untuk menyebar ke bagian tubuh lain dan dapat memperburuk kondisi korban," jelas Tri, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (14/9/2021).

Kesimpulan

Mengatasi gigitan ular dengan ramuan yang dibubuhkan pada luka dan membungkus seluruh tubuh dengan kafan merupakan cara yang tidak tepat.

Dokter dan pakar gigitan ular menjelaskan, hal tepat dilakukan adalah imobilisasi, yakni membuat bagian tubuh yang tergigit agar tidak bergerak sepenuhnya.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/01/20/173000782/-hoaks-atasi-gigitan-ular-dengan-ramuan-dan-dibalut-kafan

Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke