KOMPAS.com - Serangan jantung dan serangan jantung mendadak sama-sama dapat berakibat fatal bagi orang yang mengalaminya.
Meskipun memiliki nama yang mirip, namun serangan jantung mendadak memiliki gejala yang berbeda dengan serangan jantung biasa. Oleh sebab itu, keduanya merupakan masalah kesehatan yang berlainan.
Mengetahui perbedaan gejala serangan jantung dan serangan jantung mendadak sangat penting agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
Akan tetapi, sebelum mengetahui perbedaan gejalanya, sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Minggu (27/3/2022), berikut ini perbedaan serangan jantung dan serangan jantung mendadak.
Dilansir dari American Heart Association melalui KOMPAS.com, serangan jantung adalah gangguan sirkulasi darah pada jantung, sedangkan serangan jantung mendadak adalah gangguan kelistrikan jantung.
Baca juga: Benarkah Tidur Miring ke Kiri Bisa Membahayakan Jantung?
Serangan jantung terjadi ketika pembuluh darah jantung tersumbat. Imbasnya, darah yang membawa oksigen sulit mencapai jantung.
Jika penyumbatan pembuluh darah tidak segera diatasi, bagian jantung yang seharusnya menerima asupan nutrisi dan oksigen bisa menjadi rusak.
Semakin lama dibiarkan atau tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat dapat membuat kerusakan bagian jantung semakin besar.
Sementara itu, serangan jantung mendadak terjadi saat jantung tidak berfungsi dan berhenti berdetak secara tiba-tiba.
Kondisi ini biasanya disebabkan gangguan kelistrikan jantung yang membuat detak jantung tdiak teratur.
Baca juga: Benarkah Tidur Miring ke Kiri Berbahaya bagi Kesehatan Jantung?
Hal ini bisa mengganggu fungsi jantung untuk memompa darah. Akibatnya, darah tidak bisa mencapai otak, paru-paru, dan organ penting lainnya.
Dalam hitungan detik, orang yang mengalami serangan jantung mendadak bisa kehilangan kesadaran bahkan meninggal dunia.
Dilansir dari Mayo Clinic melalui KOMPAS.com, berikut ini beberapa gejala serangan jantung mendadak yang perlu diwaspadai:
- Tiba-tiba pingsan
- Denyut nadi tidak teraba